Penganugerahan Bintang Jasa Jepang untuk Musim Semi Tahun 2012

Posted by Admin on Tuesday, 8 May 2012 | Artikel

Pada tanggal 29 April 2012, dalam kesempatan penganugerahan bintang jasa untuk musim semi tahun 2012, pemerintah Jepang mengumumkan penganugerahan bintang jasa bagi 2 tokoh Indonesia berikut, atas jasa-jasa mereka dalam memperkokoh hubungan antara Indonesia dan Jepang.

(1)
Sayidiman Suryohadiprojo (84 tahun)
Bintang tanda jasa : The Order of The Rising Sun, Gold and Silver Star
Riwayat hidup utama : Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Gubernur Lemhanas, Anggota MPR
Jasa utama : Memberikan kontribusi bagi promosi hubungan persahabatan antara kedua negara Jepang dan Indonesia.
Kontribusi terhadap Jepang : seperti terlampir

(2)
Farida Wahyu (58 tahun)
Bintang tanda jasa : The Order of The Sacred Treasure, Gold and Silver Rays
Riwayat hidup utama : Staf Kedutaan Besar Jepang di Indonesia
Jasa utama : Memberikan kontribusi dalam kegiatan Kedutaan Besar Jepang di Indonesia.
Kontribusi terhadap Jepang : seperti terlampir


Kontribusi terhadap Jepang

1. Sayidiman Suryohadiprojo (The Order of The Rising Sun, Gold and Silver Star)

(1) Kontribusi bagi promosi saling pemahaman antara Indonesia dan Jepang

  Selama menjabat sebagai Duta Besar Republik Indonesia di Jepang (1979-1983), Bapak Sayidiman Suryohadiprojo berkontribusi besar bagi promosi saling pengertian Indonesia-Jepang, melalui penyelenggaraan kursus bahasa Indonesia, acara kebudayaan, ceramah, karangan dan publikasi buku penelitian tentang Jepang dan lain-lain. Kursus bahasa Indonesia dimulai dan diselenggarakan bersama oleh KBRI dan Japan Indonesian Association, dan terus berlangsung sampai saat ini, diadakan tiga puluh kali setahun. Sebagai proyek kebudayaan, beliau menyelenggarakan pameran sebagian koleksi Candi Borobudur yang telah ditetapkan sebagi Warisan Budaya Dunia, di beberapa daerah di Jepang selama enam bulan dan acara pembukaannya dihadiri oleh pejabat pemerintah dari kedua negara. Acara ini sangat sukses hingga banyak permintaan pameran dari berbagai daerah namun tidak dapat dilaksanakan. Selama bertugas sebagai Dubes RI di Jepang, beliau juga menulis dan mempublikasikan buku mengenai Jepang yang pertama dalam bahasa Indonesia, berjudul “Manusia dan Masyarakat Jepang dalam Perjuangan Hidup”. Buku yang memiliki 350 halaman ini memperkenalkan kenyataan dan kekuatan Jepang secara menyeluruh. Buku ini juga menjadi populer di kedua negara dan banyak dibaca di berbagai daerah di Indonesia. Pada bagian pendahuluan, beliau menyinggung bahwa masyarakat Indonesia perlu mengetahui Jepang untuk meningkatkan hubungan kedua negara dan kemakmuran Indonesia. Selain itu, di dalam buku autobiografinya, beliau mengingat saat menulis buku mengenai Jepang tersebut sedikit demi sedikit setiap malamnya, yang membuktikan bahwa beliau telah berupaya dengan tekun berdasarkan kepercayaan yang kuat akan pentingnya saling pengertian antara Indonesia dan Jepang. Bapak Sayidiman Suryohadiprojo juga terkenal sebagai “Dubes Kampung” karena beliau berinisiatif aktif dalam tugas maupun kegiatan pribadinya untuk memperkuat pengertian kedua negara. Setelah selesai bertugas sebagai Dubes, beliau juga memberikan saran kepada Presiden dan para Menteri mengenai hubungan Indonesia-Jepang. Dan beliau juga terus melaksanakan ceramah di berbagai daerah serta publikasi autobiografi dan banyak esei mengenai hubungan internasional dan hubungan Indonesia-Jepang. Melalui pengenalan hubungan kedua negara yang bersinggungan dengan kekuatan Jepang maka beliau berkontribusi besar bagi promosi saling pengertian antara Indonesia dan Jepang.

(2) Kontribusi bagi promosi pertukaran bidang pertahaan antara Indonesia dan Jepang

  Bapak Sayidiman Suryohadiprojo mencari peluang untuk menyekolahkan para prajurit Indonesia ke Japan Ground Self-Defense Force Officer Candidate School (JGSDF OCS) atau Akademi Pasukan Bela Diri Jepang Angkatan Darat. Lalu pada tahun 1968 untuk pertama kalinya kursus staf komando dengan masa pendidikan 1 tahun berhasil diwujudkan di akademi tersebut bagi para kolonel TNI Angkatan Darat. Penugasan sekolah di Jepang tersebut menjadi cikal bakal penting bagi pertukaran di bidang pertahanan, yakni tugas belajar bagi para kadet TNI di JGSDF OCS yang berlangsung dari tahun 1998 sampai saat ini. Hal ini membuktikan kepercayaan Bapak Sayidiman Suryohadiprojo dalam mengupayakan peningkatan pertukaran di bidang pertahanan bagi masa depan kedua negara. Dan upaya tersebut telah membuahkan hasil setelah melewati waktu yang panjang. Pada saat ini, Indonesia dan Jepang memperdalam hubungan kerja sama sebagai mitra strategis sejati, bersama-sama menangani isu-isu regional maupun isu-isu internasional sehingga kepentingan hubungan kerja sama di bidang pertahanan semakin meningkat. Bapak Sayidiman Suryohadiprojo telah meninggalkan prestasi yang sangat bermakna dari sudut sejarah, yang menjadi perintis jalan bagi pertukaran di bidang pertahanan.

2. Farida Wahyu (The Order of The Sacred Treasure, Gold and Silver Rays)

(1) Kontribusi bagi promosi hubungan ekonomi Indonesia-Jepang

  Indonesia, selain memiliki jumlah populasi lebih dari 230 juta jiwa (peringkat ke-4 di dunia) dan merupakan partner dagang penting bagi Jepang, juga merupakan tujuan investasi penting bagi perusahaan Jepang. Bahkan Indonesia adalah negara penyuplai sumber daya alam penting bagi Jepang, selain 90% minyak yang diimpor Jepang melintasi selat Malaka, juga merupakan negara penyuplai energi yang sangat penting. Dari sudut pandang inilah, maka untuk mendukung aktivitas perusahaan Jepang dan mewujudkan stabilitas suplai energi, sangatlah penting memperkuat kerja sama di bidang ekonomi dan dengan kementerian terkait ekonomi Indonesia.

  Ibu Farida Wahyu, dengan berpijak pada kebijakan pemerintah Jepang bagi penguatan hubungan perekonomian Indonesia, telah memanfaatkan pengetahuan dan pengalamannya yang banyak, serta relasi yang dibangun di dunia bisnis seperti dengan kementerian terkait ekonomi Indonesia dan Kamar Dagang. Beliau memberikan saran penting bagi pemahaman trend perekonomian Indonesia sehingga telah membantu tugas-tugas kedutaan dengan efektif dan memberikan kontribusi bagi promosi hubungan kerja sama Indonesia-Jepang.

(2) Kontribusi bagi dukungan saat kunjungan tamu penting dari Jepang

  Setiap tahunnya, banyak tamu penting Jepang terkait bidang ekonomi datang berkunjung ke Indonesia. Untuk mensukseskan kunjungan tamu-tamu penting tersebut, maka pengkoordinasian jadwal dengan pihak yang ingin ditemui di Indonesia menjadi sangat penting. Khususnya dalam pendekatan untuk mengatur pertemuan dengan pejabat penting Indonesia di kementerian terkait ekonomi membutuhkan hubungan kepercayaan dengan para sekretaris di kementerian tersebut. Beliau memanfaatkan relasi dengan pihak Indonesia yang telah dipupuk sekian lama, sedapat mungkin mengkoordinasikan jadwal seturut dengan harapan pihak Jepang, sehingga membawa pada keberhasilan kunjungan tamu penting dari Jepang.

(3) Kontribusi bagi kelancaran tugas-tugas di Kedutaan Besar Jepang

  Ibu Farida Wahyu mendapatkan kepercayaan yang besar dari para lokal staf lainnya. Sebagai seorang veteran beliau memberikan saran yang tepat kepada para juniornya, bekerja dan menjadi poros di tengah para lokal staf bagian ekonomi yang banyak tugasnya, sehingga berkontribusi memperlancar tugas-tugas di kedutaan.

Source : http://www.id.emb-japan.go.jp/news12_08.html

RSS feed | Trackback URI

Comments »

No comments yet.

Name (required)
E-mail (required - never shown publicly)
URI
Your Comment (smaller size | larger size)
You may use <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong> in your comment.

Trackback responses to this post