Mar 17

Sayidiman Suryohadiprojo Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) berdiri pada 2 Januari 1957 sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Presiden RI no. 103 tahun 1957 tertanggal 2 Januari 1957. Meskipun sudah lama ada dalam kenyataan masih banyak warga masyarakat Indonesia yang tidak kenal LVRI dan malahan kurang paham tentang eksistensi Veteran RI. Tulisan ini bermaksud menambah pemahaman masyarakat tentang LVRI. Dalam semua negara yang melakukan perjuangan dalam sejarahnya, terutama yang dilakukan sejak abad ke 20, ada organisasi Veteran. Secara umum yang dimaksudkan dengan Veteran adalah warga satu bangsa yang telah memberikan pengabdian kepada pembelaan negaranya. Di Amerika Serikat ada penghargaan tinggi terhadap Veteran dan dibuktikan dengan adanya kementerian yang mengurus kehidupan kaum Veteran AS. Bahkan dibangun satu rumah sakit khusus untuk kaum Veteran, diurus kemungkinan memperoleh beasiswa bagi Veteran yang hendak melanjutkan studinya, dan lainnya. Di Indonesia telah ditetapkan Undang-Undang Veteran RI no 15 tanggal 5 read more .....

Jan 15

Sayidiman Suryohadiprojo Tantangan bangsa Indonesia dalam menghadapi masa depan tidak sedikit dan banyak di antara tantangan itu merupakan masalah yang sukar. Seperti tantangan membangun ekonominya dengan pertumbuhan yang tinggi, tapi di pihak lain juga mengatasi kemiskinan dan kesenjangan lebar antara orang kaya dan miskin. Atau keharusan membangun infrastruktur untuk transportasi yang luas ke seluruh wilayah nasional di darat, laut dan udara, maupun untuk menghasilkan tenaga listrik dalam jumlah besar. Ini semua merupakan tantangan yang berat bagi Pemerintah di Pusat dan Daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia. Namun di antara berbagai tantangan yang sukar dan berat ini yang tersukar dan berat adalah kewajiban membangun Manusia dan Masyarakat yang tinggi kualitasnya, karena inilah hakekatnya penentu bagi keberhasilan seluruh usaha dan pembangunan menuju pencapaian Tujuan Nasional kita. Sebetulnya banyak yang sadar akan pentingnya faktor Manusia dan Masyarakat. Antara lain Presiden Sukarno, presiden kita pertama, selalu read more .....

Dec 14
NEGARAWAN PANCASILA
Admin | 12 14th, 2012 | Opini | 4 Comments »

Sayidiman Suryohadiprojo Beberapa hari lalu ada sahabat tanya saya bagaimana keinginan dan harapan saya mengenai Presiden yang akan kita pilih pada tahun 2014. Saya langsung menjawab : Saya harapkan Presiden kita yang akan datang seorang Negarawan yang berjiwa dan bersemangat Pancasila. Negarawan yang tidak hanya memandang Pancasila sebagai satu Ideal dan Filsafah saja, tetapi disertai tekad untuk menjadikan Pancasila satu kenyataan hidup, satu living reality, di Indonesia. Untuk itu kita perlukan seorang Presiden yang negarawan, bukan sekedar seorang pemimpin politik. Pikiran saya ini didorong oleh kenyataan bahwa sekalipun semua orang Indonesia setuju Pancasila menjadi Dasar NKRI, namun dalam kenyataan amat sukar menemukan implementasinya dalam kehidupan bangsa. Dengan begitu kita mudah sekali dicap sebagai bangsa paling munafik, tidak hanya bangsa yang amat korup. Makna Pancasila yang utama dan perlu segera terwujud adalah Kesejahteraan Lahir Batin yang tinggi dan merata untuk seluruh Rakyat Indonesia. Kenyataan baru itu akan read more .....

Dec 13

Sayidiman Suryohadiprojo Letjen TNI Purn   PERWIRA TNI SEBAGAI PENJAGA NEGARA Semua Warga Negara RI sebaiknya menjadi Penjaga Negara karena mereka sangat berkepentingan bahwa Republik Indonesia aman sentosa. Hanya dalam negara yang berdiri tegak berdaulat para warga negara dapat hidup sejahtera lahir dan batin, aman sentosa. Namun bagi seorang Perwira TNI menjaga negara bukan hanya anjuran belaka melainkan merupakan kewajiban yang senantiasa harus dilakukannya dengan sepenuh jiwa raganya. Sebab Perwira TNI sejak pelantikannya telah mengucapkan Sumpah Prajurit yang antara lain berisi kesetiaannya kepada NKRI. Selain itu Perwira TNI terikat kepada Sapta Marga yang menegaskan bahwa Perwira TNI adalah Bhayangkari Negara dan Bangsa Indonesia. Maka menjadi Penjaga Negara adalah satu hal yang selalu harus dilakukan Perwira TNI. Sebab itu tulisan ini adalah tentang Perwira TNI sebagai Guru Kehidupan.   MEMBELA PANCASILA SEBAGAI DASAR DAN IDEOLOGI NEGARA Perwira TNI tidak sembarang Penjaga Negara. Sapta Marga memberikan read more .....

Nov 25
PARADOX INDONESIA
Admin | 11 25th, 2012 | Opini | No Comments »

Sayidiman Suryohadiprojo Yang dimaksudkan dengan Paradox Indonesia adalah keadaan yang bertentangan sekali antara pandangan luar negeri yang memuji Indonesia sebagai negara yang sukses dalam berbagai hal dengan pendapat di dalam negeri yang mengecam banyaknya kelemahan dan bahkan kegagalan. Pujian luar negeri terakhir kepada Indonesia yang amat hebat diberikan oleh Inggeris ketika Ratu Elizabeth II menganugerahkan penghargaan tinggi kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berupa bintang The Knight Grand Cross in the Order of the Bath. Disertai berbagai pujian kepada Presiden SBY tentang suksesnya menjadikan Indonesia negara demokrasi, keberhasilan dalam ekonomi yang membuat Indonesia mengatasi berbagai masalah, dan pujian setinggi langit lainnya. Sebelumnya sudah banyak pujian dari pemimpin negara lain, termasuk AS dan Jepang. Namun sebaliknya, di dalam negeri masyarakat mengalami tidak sedikit berbagai peristiwa buruk, seperti maraknya tawuran dan bahkan bunuh-membunuh antar-siswa SMA di Jakarta, antar-mahasiswa di Makassar, read more .....

Sep 27
MASALAH TIMOR TIMUR
Admin | 09 27th, 2012 | Opini | 1 Comment »

Berbagai Kesalahan Sejak Permulaan Sayidiman Suryohadiprojo Membicarakan Masalah Timor Timur berarti bicara tentang masa lalu. Mungkin orang tidak percaya bahwa bicara tentang masa lalu mempunyai manfaat. Namun membicarakan masa lalu juga berarti bicara tentang sejarah. Dan bicara tentang sejarah ada manfaatnya untuk mencegah membuat kesalahan yang dibuat di masa lalu. Apalagi kalau sejarah yang dibicarakan itu mengandung kegagalan dan kesalahan. Adalah satu kenyataan bahwa Masalah Timor Timur telah menyebabkan banyak kerugian bagi NKRI dan bangsa Indonesia. Oleh sebab itu ada manfaatnya bicara tentang Masalah Timor Timur yang telah terjadi 30 tahun yang lalu, yaitu sejak tahun 1975 hingga 1999. Jangan sampai NKRI dan bangsa Indonesia di masa depan membuat kesalahan-kesalahan serupa. Masalah Timor Timur yang mulai terjadi pada tahun 1975, dipicu oleh perubahan radikal yang terjadi di Portugal, negara yang menjajah Timor Timur waktu itu. Ketika setelah Perang Dunia 2 mayoritas daerah jajahan di dunia sudah berhasil berubah menjadi read more .....

Aug 21
CARA PERANG NEOCORTEX
Admin | 08 21st, 2012 | Opini | 1 Comment »

Sayidiman Suryohadiprojo Cara Perang Neocortex (Neocortical Warfare) adalah cara perang tanpa penggunaan kekerasan. Jadi menyimpang dari definisi perang yang diberikan Von Clausewitz, yaitu Perang adalah tindakan kekerasan untuk memaksa musuh tunduk kepada kehendak kita. Lebih sesuai dengan pernyataan Sun Tzu , yaitu panglima perang yang unggul adalah ia yang dapat menundukkan musuhnya tanpa menggunakan pertempuran. Berkembangnya pemikiran ini dipicu oleh kemajuan Iptek, khususnya dalam biologi dan psikologi. Orang berpikir bahwa inti Perang adalah menundukkan kehendak musuh sehingga mau mengikuti kehendak penyerang, tidak melawan atau mempersulit keinginannya. Untuk menundukkan kehendak musuh yang penting adalah menundukkan kehendak pemimpin musuh tanpa harus berperang secara formal. Kalau pemimpin mau tunduk, ia tidak akan membawa pengikutnya untuk melawan penyerang. Bahkan ia akan mengikuti kehendak penyerang. Dan menundukkan kehendak pemimpin musuh tidak harus dengan tindakan kekerasan. Malahan penggunaan tindakan kekerasan read more .....

Jul 20

Sayidiman Suryohadiprojo PSSI telah dikalahkan Jepang dengan score telak 5-1 dalam kejuaraan Piala Asia U-22. Peristiwa ini merupakan bukti nyata pentingnya pembinaan untuk mencapai prestasi dalam olahraga. Sampai tahun 1970-an tidak akan mungkin PSSI dikalahkan Jepang. Di satu pihak ketika itu PSSI merupakan tim sepakbola yang kuat di Asia, di pihak lain bangsa Jepang belum besar minatnya terhadap sepakbola. Dalam Olympiade Melbourne tahun 1956 PSSI mampu menahan tim Uni Soviet dengan score 0-0, memang dalam pertandingan ulangan kalah 4-0. Tim Uni Soviet ini kemudian menjadi juara cabang sepakbola dalam Olympiade itu. Sebelum itu di Jakarta datang tim Yugoslavia yang waktu itu termasuk kuat di Eropa, dan PSSI hanya kalah 2-0 dalam pertandingan yang seimbang. Jelas Jepang ketika itu sama sekali bukan bandingan buat PSSI. Akan tetapi zaman berjalan terus dan terjadi banyak perkembangan, juga di lingkungan sepakbola dunia. Sejak permulaan tahun 1980-an orang Jepang tertarik minatnya pada sepakbola. Kalau sampai saat itu yang paling read more .....

Jul 7

Sayidiman Suryohadiprojo   Tujuan Kemerdekaan Bangsa Indonesia memperjuangkan dan akan terus mempertahankan kemerdekaannya karena sadar betapa sengsara hidup dalam penjajahan, sengsara jasmani maupun rohani. Sebab itu telah ditegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai wujud kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dalam pergaulan umat manusia. Mempertahankan kemerdekaan bangsa berarti mempertahankan NKRI yang wilayahnya meluas dari Sabang di Aceh Utara sampai di Merauke di Papua timur. Meskipun eksistensi NKRI tidak bisa ditawar-tawar, namun ia hakikatnya baru merupakan jembatan menuju Tujuan Kemerdekaan, yaitu terwujudnya Masyarakat Indonesia yang Maju, Adil dan Sejahtera berdasarkan Pancasila dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Maka sekalipun NKRI sudah terwujud dan terus bertahan secara kuat, tetapi tidak disertai Masyarakat yang Maju, Adil dan Sejahtera berdasarkan Pancasila, maka Tujuan Kemerdekaan belum tercapai. Sebab itu NKRI selain menjadi jembatan juga harus menjadi wahana yang tangguh-kuat untuk read more .....

Jun 29

Sayidiman Suryohadiprojo Presiden SBY beberapa hari lalu mengajak untuk melaksanakan Indonesia Incorporated. Ini bukan gagasan baru. Pada akhir tahun 1970-an ketika penulis menjadi duta besar di Jepang hal ini telah diusulkan kepada almarhum Radius Prawiro yang waktu itu menjabat menteri perdagangan. Sumber gagasan itu adalah istilah Japan Incorporated yang waktu itu dilontarkan beberapa orang AS, antara lain E. Vogel dalam bukunya Japan As Number One. Orang-orang AS melihat Jepang waktu itu berperilaku layak satu perusahaan besar dan amat sukar bagi AS untuk menghadapi persaingan Jepang dalam berbagai bisnis, termasuk bisnis otomotif yang tadinya didominasi produsen AS. Orang AS anggap Jepang kuat daya saingnya karena berperilaku seperti perusahaan besar sedangkan di AS pemerintah dan dunia bisnis dua hal terpisah. Orang-orang AS itu menganjurkan pemerintahnya untuk mengambil perilaku sama. Di Jepang sendiri tidak ada pengertian Japan Inc, tetapi memang ada hubungan erat antara pemerintah dan dunia bisnis. Namun berlaku apa yang read more .....