Pandangan seorang Pejuang Kemerdekaan Indonesia Sayidiman Suryohadiprojo[1] Letjen TNI (Purn) Berdirinya Republik Indonesia Serikat (RIS) Serangan militer Belanda terhadap RI pada tanggal 19 Desember 1948 ternyata tidak memberikan hasil sebagaimana diharapkan para pemimpin Belanda. Sekalipun serangan mendadak itu secara militer berhasil merebut Yogyakarta, ibukota Revolusi RI secara cepat, namun kemudian Belanda tidak dapat memperoleh hasil politik yang diinginkan. Tujuan politik Belanda adalah menaklukkan Republik Indonesia dan meniadakannya sebagai kenyataan politik. Sebab selama RI itu ada, Belanda tak dapat menegakkan kembali kekuasaan penjajahannya atas bumi Indonesia. Padahal Belanda sangat terdesak dalam segi keuangannya, karena AS sebagai sumber bantuan utama tidak memberikan bantuan keuangan yang cukup bagi Belanda untuk mengembangkan negaranya dan menguasai kembali Indonesia. Sebab itu di samping Tujuan Politik Belanda mempunyai Tujuan Ekonomi, yaitu secepat mungkin menguasai Indonesia untuk menghidupkan read more .....
Sayidiman Suryohadiprojo Jakarta, 25 Juni 2010 Tidak hanya satu orang Barat menamakan Afghanistan as the graveyard of Empires. Sejak Iskandar Zulkarnaen di abad ke 4 SM hingga sekarang AS, semuanya yang mempunyai kehendak keras menguasai Afganistan, telah mendapat pukulan dan pelajaran jangan coba-coba menjajah negara dan bangsa itu. Inggeris pada akhir abad ke 19 berusaha meluaskan daerah jajahannya di India dengan menginvasi Afganistan. Tapi ia gagal dan akhirnya dengan babak belur mengakhiri niatnya. Padahal waktu itu Imperium Inggeris menguasai banyak wilayah dunia sehingga di kekuasaan Inggeris matahari tak pernah terpendam. Kemudian Uni Soviet ketika masih negara adikuasa atau superpower pada tahun 1979 menginvasi Afganistan, tetapi juga adikuasa itu mendapat pelajaran yang amat menyakitkan sehingga harus mundur tanpa berhasil mencapai tujuannya. Bahkan kegagalan Uni Soviet itu turut menyebabkan kekalahannya dalam Perang Dingin terhadap AS dan blok Barat. Yang terakhir adalah AS yang menginvasi Afganistan pada tahun 2001 read more .....
(Edisi Kedua)[1] Sayidiman Suryohadiprojo Jakarta, 15 Mei 2010 PENDAHULUAN Adalah penting sekali bahwa Pancasila menjadi kenyataan di Bumi Indonesia, bukan terus saja hanya menjadi semboyan atau slogan belaka. Untuk mencapai itu di masa sekarang bukan hal yang mudah karena besarnya perbedaan antara kondisi Negara sekarang dengan yang dikehendaki Pancasila. Ada golongan-golongan yang amat berkepentingan kondisi Negara sekarang tidak berubah. Mereka telah menikmati banyak keuntungan dalam kondisi sekarang dan pasti akan mempertahankannya. Mereka tidak banyak peduli bahwa Rakyat tidak kunjung membaik kesejahteraannya, asalkan mereka sendiri memperoleh banyak manfaat. Adalah mereka pula yang telah mengadakan amandemen terhadap UUD 1945 sehingga sekarang tidak lagi menjadi ketentuan hukum yang hendak menjadikan Pancasila kenyataan. Sebaliknya, UUD 1945 setelah dirobah melalui amandemen itu telah menjadi konstitusi yang menegakkan masyarakat berdasarkan individualisme-liberalisme. Sebab itu, untuk menegakkan Pancasila di Indonesia harus read more .....
Sayidiman Suryohadiprojo Jakarta, 10 Mei 2010 China Sumber Perkembangan Dinamis Asia Timur Selama satu minggu saya sempat berada di China bagian Selatan, khuusnya di kota-kota Macau, Shenzhen dan Hongkong. Ini bagi saya bukan kunjungan pertama ke kota-kota itu. Yang bagi saya amat menimbulkan kesan yang kuat adalah apa yang saya lihat di Shenzhen. Macau dari dulu adalah kota judi yang dikuasai Portugal, sedangkan Hongkong kota dagang yang dikuasai Inggeris, sebelum kembali bergabung dengan China. Dua kota itu tetap menunjukkan kegiatan yang dikenal sebelumnya, hanya sekarang sudah kembali dalam kekuasaan China. Sekalipun masih dalam status one nation two systems, yaitu secara kedaulatan masuk negara Republik Rakyat China, tetapi masih melanjutkan system pemerintahan yang mereka alami dalam kekuasaan penjajah Inggeris dan Portugal. Satu saat tentu juga ini berakhir dan Hongkong serta Macau sepenuhnya mengikuti system yang sama dengan bagian lain China. Bagi saya kesan yang kuat adalah apa yang saya lihat di Shenzhen yang saya read more .....
Sayidiman Suryohadiprojo Jakarta, 17 Maret 2010 Pemimpin Indonesia dalam bicaranya, teorinya dan bahkan janjinya memang sangat suka berpihak kepada Rakyat. Akan tetapi begitu ia berkuasa, baik menjadi Presiden, Menteri, Gubernur, Bupati atau Wali Kota, berbeda prakteknya. Malahan tidak jarang malahan berbagai keputusannya menimbulkan penderitaan Rakyat. Tentu kalau ditanya tentang perbedaan antara yang dilakukan dengan yang dibicarakan sebelum berkuasa, mereka menolak dengan berbagai alasan, karena memang umumnya orang Indonesia cerdas dalam mencari alasan. Segala retorika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika menjalankan kampanye pada tahun 2004, tidak terbukti ketika menjalankan kekuasaan selama 5 tahun dari tahun 2004-2009. Buktinya, jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan tetap sekitar 35 juta orang atau lebih dari 15% penduduk. Juga tidak terdapat peningkatan menonjol dari perkembangan kesejahteraan rakyat karena tidak ada secara nyata sikap berpihak kepada kesejahteraan Rakyat . Hal itu sebetulnya dapat dilakukan dengan read more .....
Sayidiman Suryohadiprojo Jakarta, 2 March 2010 If we look at the situation of Indonesia today, we must admit that it is far from what we wanted to achieve as an independent nation. Sukarno and Hatta declared the Independence of Indonesia in 1945 on behalf of all the people, to become free from the colonial yoke and to have a much better life. It was our strong intention to build a prosperous and just society for all the people of Indonesia. Bung Karno proposed that we should build a nation with a Weltanschauung or a Vision of Life, and that Pancasila should be that vision. The Founding Fathers of the Republic of Indonesia agreed with Bung Karno. They not only decided to make Pancasila Indonesia’s Weltanschauung, they also established Pancasila as the Basic Principles of the Republic of Indonesia. Pancasila must become the guiding principle for building a prosperous and just society. Bung Karno explained what values were integrated in Pancasila. He stated that he was not the creator of Pancasila. He was only the one who read more .....
Jakarta, 22 Februari 2010 Pemaksaan Kehendak Sejak ada manusia di dunia Pemaksaan Kehendak oleh orang terhadap orang lain merupakan fenomena yang sering terjadi. Manusia mempunyai instinct atau naluri dirinya diperhatikan dan diakui orang lain , hal mana pada orang satu lebih kuat dari pada orang lain. Pada taraf yang lebih kuat naluri minta diakui itu dapat menjadi Pemaksaan Kehendak. Malahan kemudian Pemaksaan Kehendak itu tidak berbatas pada keinginan diakui dan diperhatikan, tetapi juga agar pihak lain menuruti kehendak itu. Karena orang lain juga punya naluri serupa maka terjadi benturan kehendak. Benturan kehendak dalam tingkat Negara adalah perbedaan kepentingan karena tiap-tiap Negara mempunyai kepentingannya sendiri dan kepentingan dua atau lebih Negara bisa sama, bisa parallel tetapi juga bisa berbeda dan bahkan bertentangan. Untuk mengatasi keadaan di mana perbedaan atau pertentangan kepentingan itu menghambat atau memblokir Negara itu mewujudkan kepentingannya, maka Negara-negara yang berbeda kepentingan itu melakukan read more .....
Sayidiman Suryohadiprojo Jakarta, 17 Februari 2010 Telah terbit Undang-Undang no. 20 Tahun 2009 pada tanggal 18 Juni 2009. Undang-Undang ini mengatur tentang Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan di lingkungan Republik Indonesia. Dalam undang-undang ini ada ketentuan yang rasanya aneh tentang hak pemakaman, karena dapat ditafsirkan bahwa anggota TNI dan para Veteran RI, baik yang Pejuang Kemerdekaan maupun yang Pelopor, tidak dapat dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, sekalipun mereka telah dianugerahi Bintang Gerilya. Dalam Pasal 33 ayat (6) UU itu tercantum bahwa Hak pemakaman di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama hanya untuk penerima Gelar Tanda Kehormatan Bintang Republik Indonesia, dan Bintang Mahaputera. Sedangkan di Penjelasan atas Undang-Undang itu dinyatakan mengenai ketentuan yang tertera di Pasal 33 ayat (6) itu bahwa : Yang dimaksud dengan “Taman Makam Pahlawan Nasional Utama” adalah Taman Makam Pahlawan Nasional yang terletak di ibukota negara. Sekarang adalah kenyataan atau fakta bahwa di Jakarta read more .....
Sayidiman Suryohadiprojo Jakarta, 5 Januari 2010 Tulisan tentang ekonomi Indonesia ini ditulis oleh seorang bukan ahli ekonomi. Meskipun demikian mudah-mudahan para pakar ekonomi ada yang mau membacanya. Sebab hakikatnya ekonomi sebagai salah satu kegiatan dan ekspresi masyarakat bukan hanya menyangkut kaum pakar ekonomi saja, melainkan menjadi kepentingan seluruh masyarakat. Masa pemerintahan Presiden Sukarno Ketika Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945 menyampaikan kepada Panitya Persiapan Kemerdekaan Indonesia bahwa bangsa Indonesia yang merdeka memerlukan satu Weltanschauung atau Pandangan Hidup, sebenarnya beliau juga menginginkan agar Pandangan Hidup itu menjadi Dasar bagi Negara yang merdeka itu. Maka ketika Bung Karno menguraikan tentang Pancasila yang beliau gali dari sejarah kehidupan bangsa Indonesia dan ingin menjadikannya Pandangan Hidup Bangsa Indonesia, dan kemudian usul beliau diterima, maka Pancasila telah menjadi Dasar Negara Republik Indonesia yang merdeka sejak 17 Agustus 1945. Dilihat dari sudut ekonomi, read more .....
Sayidiman Suryohadiprojo Jakarta, December 18th 2009 National Security is the situation of a nation related to its well-maintained and orderly life, its stability and normal functioning of its government, to achieve the nation’s objectives. Problems of National Security are developments threatening and endangering that situation. They can range from relatively simple criminal problems to the dangers of narcotics to public life, activities of organized crime, actions to subvert the nation with or without foreign participation, terrorist action, separatism among parts of the nation, and last but not least, open military attack by foreign forces. To safeguard itself from the negative result of all these possible actions, a nation should establish a National Security System. A National Security System is a system established by the government to develop the capability of the nation to safeguard its national life with all its various aspects against any threat and challenge coming from inside as well as from outside the nation. A well read more .....