Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Djoko Santoso selaku Pembina utama Patriot Leadership Development Center (PLDC) membuka secara resmi pelaksanaan lokakarya kepemimpinan yang berwawasan kebangsaan dilaksanakan di Bandung selama tiga hari dari tanggal 13 sampai dengan 15 Agustus 2007. Dalam amanatnya Kasad menyatakan bahwa, di tengah-tengah gerak reformasi dan demokratisasi sekarang ini terjadi erosi kepercayaan terhadap pilar-pilar Bangsa dan Negara yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Untuk merevitalisasi atau mereaktualisasi kepercayaan serta nasionalisme tersebut dapat dilakukan dengan cara menggugah, meningkatkan kesadaran, pemahaman, semangat dan komitmen terhadap wawasan-wawasan kebangsaan. Dikatakan Kasad, untuk mampu membangun wawasan kebangsaan yang bermuara kepada terwujudnya integrasi nasional yang kuat, diperlukan banyaknya jumlah pemimpin yang memiliki kepemimpinan yang berwawasan kebangsaan. Pemimpin yang berwawasan kebangsaan menurut Kasad adalah pemimpin yang pancasilais, read more .....
Jakarta (ANTARA News) – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap generasi muda Indonesia dapat belajar dari para pendahulunya dan memiliki patriotisme serta nasionalisme untuk juga berbuat yang terbaik pada bangsa dan negara, terutama pada saat mereka semua telah melanjutkan estafet kepemimpinan negara. Pernyataan itu dikemukakan Presiden Yudhoyono ketika mengukuhkan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan Dewan Pertimbangan Pusat (Wantimpus) Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) periode 2007 – 2012, di Istana Negara, Jakarta, Senin. Dalam sesi dialog setelah acara pengukuhan, Presiden Yudhoyono menyampaikan harapannya agar generasi muda dapat melihat lintasan sejarah bangsa dengan pengabdian para pendahulu. "Zaman sudah berubah. Masa akan terus berganti, tetapi semangat pendiri republik dan konsensus-konsensus dasar kebangsaan harus abadi dan berlaku sepanjang masa," katanya. Menurut Kepala Negara, jika berbicara mengenai nilai, jati diri, dan konsensus dasar kebangsaan, maka roh kehidupan berbangsa dan read more .....
13/08/07 14:37 Jakarta (ANTARA News) – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengukuhkan 37 anggota Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan 17 orang anggota Dewan Pertimbangan Pusat (Wantimpus) Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) masa bakti 2007-2012. Acara pengukuhan yang juga dihadiri oleh sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) tersebut dilakukan di Istana Negara, Jakarta, Senin sore. Menurut Ketua Umum DPP LVRI, Letjen TNI (Purn) Rais Abin, pengukuhan merupakan tindak lanjut Keppres Nomor 59/M tahun 2007 berdasarkan Kongres IX LVRI Maret 2007. Dalam laporannya, Rais juga mengatakan bahwa susunan pengurus hasil Kongres IX itu selain masih hadirnya beberapa veteran pejuang, umumnya adalah veteran pembela Trikora, Dwikora dan Timtim yang merupakan kepengurusan transisi yang akan melanjutkan estafet kepengurusan periode 2012-2017. Dia juga menyampaikan mengenai masih perlu dipikirkannya masalah pemberian kehormatan dan kesejahteraan bagi para veteran serta kedudukan Pembinaan LVRI dalam lembaga negara. Selain itu, read more .....
Pendidikan yang mencerdaskan bangsa Pancasila hakekatnya adalah untuk kemaslahatan dan keselamatan Manusia. Menjadikan Pancasila kenyataan harus diartikan menciptakan kehidupan yang sebaik-baiknya bagi Manusia. Salah satu unsur yang penting dalam kesejahteraan Manusia adalah kemampuan dan peluangnya untuk senantiasa mengejar kemajuan. Sebab itu Kecerdasan Manusia harus selalu ditingkatkan untuk memberikannya kemampuan dan peluang itu. Faktor utama untuk mengusahakannya adalah Pendidikan. Pendidikan adalah usaha atau kegiatan mengalihkan atau mentransfer dari satu pihak kepada pihak lain pengetahuan, kecakapan, kebiasaan dan sistem nilai agar pihak penerima menjadi manusia yang lebih berkemampuan untuk menjalankan kehidupan dalam masyarakat. Sebab itu per definisi pendidikan harus bermutu. Pendidikan yang tidak atau kurang bermutu tidak dapat melakukan transfer atau peralihan kemampuan yang lebih tinggi. Malahan sebaliknya, tidak mustahil pendidikan kurang bermutu menjadikan manusia kurang mampu untuk hidup secara baik dalam read more .....
Oleh Sayidiman Suryohadiprojo, Letjen TNI (Pur) Wawasan Kebangsaan Indonesia Wawasan Kebangsaan bangsa Indonesia dilandasi Pancasila yang ditetapkan sebagai Dasar Negara RI dan Pandangan Hidup bangsa Indonesia setelah Ir Soekarno atau Bung Karno menguraikannya depan Panitya Persiapan Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 1 Juni 1945. Karena itu Wawasan Kebangsaan Indonesia mengandung nilai-nilai Pancasila, yaitu : Kebangsaan yang Berketuhanan Yang Maha Esa Kebangsaan yang menjunjung tinggi Kemanusiaan Adil dan Beradab Kebangsaan yang menjaga Persatuan Indonesia Kebangsaan yang menjamin Kerakyatan Kebangsaan yang mewujudkan Keadilan Sosial Dengan begitu Wawasan Kebangsaan Indonesia bukan menganut atheisme tetapi juga bukan pendukung negara agama, bukan pandangan kebangsaan fanatik anti-asing meskipun mengusahakan yang terbaik bagi Indonesia, bukan pula penganut pandangan individualisme dan liberalisme meskipun menghargai Individu dalam hubungannya dengan Masyarakat. Wawasan Kebangsaan Indonesia adalah nasionalisme dalam read more .....