Boikot AS, Tidak Taktis dan Realistis

Posted by Admin on Thursday, 27 March 2003 | Artikel

Jakarta, 27 Maret 2003 14:50

Indonesia harus bersikap taktis dan realitis dalam menyikapi krisis dan perang yang terjadi di Irak, agar tidak merugikan kepentingan dan posisi Indonesia khususnya dalam hubungan diplomatiknya dengan Amerika Serikat (AS).

"Wacana untuk memboikot seluruh kegiatan ekonomi aset AS di Indonesia, dan tuntutan agar Indonesia keluar dari PBB merupakan tindakan yang kurang taktis dan realistik," kata mantan Gubernur Lemhanas, Letjen (Purn) Sayidiman Suryohadiprodjo di Jakarta, Kamis.

Indonesia sebagai negara besar, menurut dia, hendaknya mampu menggalang kekuatan guna memperkuat posisi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam menekan AS untuk segera menghentikan invasinya terhadap Irak.

"Indonesia bersama negara lain yang cinta damai, seperti negara-negara anggota Gerakan Non Blok (GNB) harusnya menggalang kekuatan guna dukung PBB agar tidak sepenuhnya dimanfaatkan oleh AS untuk memperoleh legalitas dalam melancarkan agresi militernya, bukan malah keluar," ujar Sayidiman.

Ia menilai, sikap Indonesia yang menentang AS dan sekutunya menyerang Irak sudah cukup kuat apalagi Presiden Megawati Soekarnoputri juga telah menegaskan bahwa Indonesia tidak akan keluar dari PBB.

"Meski secara riil posisi tawar Indonesia relatif kurang kuat dalam menyikapi perang Irak, misalnya dibandingkan dengan Malaysia, gagasan idiil Indonesia dapat dijadikan dorongan moral untuk menggalang kekuatan bersama negara lain, dalam menekan PBB untuk segera menghentikan agresi AS terhadap Irak," tutur Sayidiman.

Untuk memperkuat posisi Indonesia terhadap sikapnya menentang agresi AS ke Irak, ia mengatakan, pemerintah Indonesia perlu membenahi dan memperkuat struktur pemerintahanya di dalam negeri.

Dengan begitu, lanjut dia, apa yang ditegaskan pemerintah bahwa Indonesia mengecam agresi AS terhadap Irak dan mengusulkan untuk menggelar Sidang Darurat bagi DK PBB, akan menjadi sebuah omong kosong belaka.

"Pemerintah harus dapat menciptakan persepsi positif yang mampu mengarahkan masyarakat untuk berpikir, bertindak dan berperilaku secara taktis dan realistik dalam menyikapi krisis dan perang di Irak, " ujarnya.

Ia menambahkan, langkah taktis dan realistik pemerintah harus sejalan dengan aspirasi masyarakat dalam menyikapi krisis dan perang Irak agar posisi tawar RI juga semakin kuat untuk menggalang kekuatan menekan PBB agar bertindak tegas terhadap AS dan sekutunya. [Tma, Ant]

Source : http://www.gatra.com/artikel.php?pil=23&id=26700

RSS feed | Trackback URI

Comments »

No comments yet.

Name (required)
E-mail (required - never shown publicly)
URI
Your Comment (smaller size | larger size)
You may use <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong> in your comment.

Trackback responses to this post