Sayidiman Suryohadiprojo Pengaruh China terhadap dinamika Asia Timur Dinamika Asia Timur meningkat dalam tahun 2010 dan itu disebabkan terutama oleh pengaruh China. Perkembangan ekonomi China yang amat kuat merupakan sumber dari peningkatan peran negara itu. Pertumbuhan ekonomi yang setiap tahun lebih dari 6 % membuat China kekuatan ekonomi yang makin andal dan telah menjadi yang kedua terbesar di dunia di belakang AS serta telah melampaui Jepang. Pada tahun 2010 GDP AS sebesar USD 14.799 milyard, diikuti China dengan USD 5.364 milyard dan Jepang USD 5.272 milyard [1]. Di lingkungan pemimpin China diperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi sampai tahun 2020 akan sebesar 6% setahun, setelah itu hingga tahun 2030 sekitar 5% dan kemudian sampai tahun 2050 4% setahun. Perkembangan ekonomi China itu telah menjadikannya negara dengan cadangan valuta asing terbesar dengan USD 2.454 milyard, melampaui Jepang dengan USD 1.019 milyard. Perkembangan ekonomi itu memungkinkan China memperkuat kemampuan militernya secara besar-besaran. Pada read more .....
Sayidiman Suryohadiprojo, Letjen TNI (Purn) Pendahuluan. Bangsa Indonesia pada hari ini memperingati ulang tahun Proklamasi Keerdekaannya ke 65. Pada hari bahagia ini penulis terlebih dahulu menyampaikan Selamat Ulang Tahun kepada seluruh bangsa Indonesia dengan rasa keharuan mengingat perjuangan kita untuk mencapai dan membela kemerdekaan bangsa yang tidak ringan dan banyak pengorbanan. Dalam perjuangan kita itu telah tercapai banyak keberhasilan, khususnya kemampuan kita menegakkan dan mempertahankan kemerdekaan Negara Republik Indonesia terhadap segala usaha dari luar dan dalam negeri untuk meniadakan kemerdekaan kita. Akan tetapi dengan rasa prihatin harus kita akui bahwa masih banyak yang belum berhasil kita lakukan, khususnya belum terwujudnya Pancasila Dasar Negara RI sebagai kenyataan dalam kehidupan bangsa. Demikian pula masih luasnya kemiskinan meliputi kehidupan rakyat Indonesia. Juga belum terwujud kehidupan demokrasi yang cocok sehingga turut menjadi sebab penting rendahnya kesejahteraan bagi rakyat unumnya. Tulisan read more .....
Pandangan seorang Pejuang Kemerdekaan Indonesia Sayidiman Suryohadiprojo[1] Letjen TNI (Purn) Berdirinya Republik Indonesia Serikat (RIS) Serangan militer Belanda terhadap RI pada tanggal 19 Desember 1948 ternyata tidak memberikan hasil sebagaimana diharapkan para pemimpin Belanda. Sekalipun serangan mendadak itu secara militer berhasil merebut Yogyakarta, ibukota Revolusi RI secara cepat, namun kemudian Belanda tidak dapat memperoleh hasil politik yang diinginkan. Tujuan politik Belanda adalah menaklukkan Republik Indonesia dan meniadakannya sebagai kenyataan politik. Sebab selama RI itu ada, Belanda tak dapat menegakkan kembali kekuasaan penjajahannya atas bumi Indonesia. Padahal Belanda sangat terdesak dalam segi keuangannya, karena AS sebagai sumber bantuan utama tidak memberikan bantuan keuangan yang cukup bagi Belanda untuk mengembangkan negaranya dan menguasai kembali Indonesia. Sebab itu di samping Tujuan Politik Belanda mempunyai Tujuan Ekonomi, yaitu secepat mungkin menguasai Indonesia untuk menghidupkan read more .....