Pergolakan Afrika Berdampak Global

Posted by Admin on Wednesday, 30 March 2011 | Opini

Sayidiman Suryohadiprojo

Usaha China di Afrika

Sebelum terjadi pergolakan di Afrika ada kekhawtiran kuat di kalangan pemimpin AS bahwa pengaruh China makin kuat di benua Afrika. Diplomasi China unttuk mendukung usahanya membangun suplai minyak dari seluruh dunia telah berhasil merebut pengaruh di banyak negara penghasil minyak bumi, termasuk di Afrika, Amerika Latin dan Asia Tengah.

Dalam buku tulisan Stefan Halper bertjudul The Beijing Consensus (Basic Books 2010) penulisnya mengemukakan bahwa diplomasi China tidak hanya berhasil menjamin suplai minyak dari berbagai sudut dunia, tetapi cara pendekatannya amat menarik para penguasa Amerika Latin dan Afrika sehingga dapat membangun pengaruh China yang dapat mendesak AS keluar dari bagian dunia itu.

Yang terutama amat dikhawatirkan AS adalah makin kuatnya pengaruh China di Afrika. China memberikan bantuan dalam berbagai bentuk kepada negara-negara itu tanpa mempersoalkan sistem politiknya. Juga tanpa mendesak negara itu menggunakan cara dan pandangan China. Bantuan China yang tidak memberatkan pihak penerima mendorong kemajuan negara itu. Beda sekali dengan pendekatan AS dan negara Barat lainnya yang umumnya mengharuskan penerima bantuan tunduk pada kehendak pemberi bantuan. Jelas bahwa pendekatan AS itu amat menyakitkan perasaan pihak penerima bantuan.

Dengan cara demikian negara dengan macam-macam sistem politik, mulai dari negara demokrasi seperti Afrika Selatan sampai yang otoriter seperti Libya, telah menjadi sahabat China. Malahan negara yang keras melawan AS, seperti Sudan, sangat senang dibantu China dan sebaliknya menyuplai minyaknya.

Yang memukul AS adalah bahwa hilangnya Afrika dari dominasi AS tidak hanya berdampak pada suplai minyaknya, tetapi juga pada wibawa politiknya, serta peran ekonomi dan militernya di benua itu.

Pergolakan Rakyat Afrika

Terjadinya pergolakan di Afrika Utara dengan platform rakyat ingin demokrasi dapat meluas ke banyak negara Afrika lainnya. Sebab masih banyak negara Afrika dipimpin diktator atau rezim otoriter. Bahkan negara demokrasi pun dapat menjadi rawan kalau rakyatnya dapat dihasut untuk bergolak. Dengan begitu dapat terjadi perubahan luas di Afrika yang dampaknya amat strategis.

Jelas sekali bahwa perkembangan di Afrika ini merugikan kepentingan China. Malahan tidak hanya dalam aspek suplai minyak, melainkan juga menimbulkan bahaya politik di dalam negeri China karena rakyat China pun dapat terpengaruh untuk menuntut perubahan ke arah demokrasi. Indikasi ke arah itu sudah kelihatan sebagaimana diberitakan media internasional..

Memperhatikan perkembangan ini maka tidak mustahil bahwa pergolakan di Afrika itu adalah hasil dari usaha AS untuk menghadapi China dengan memanfaatkan kelemahan-kelemahan yang ada di banyak negara Afrika. Pernyataan tokoh-tokoh AS seperti Henry Kissinger, John F. Leman, James R. Schlesinger yang dimuat buku The Beijing Consensus, memberikan indikasi bahwa AS harus menghadapi persaingannya dengan China lebih serieus dan tidak melihatnya dari sudut militer belaka.

Maka tidak mustahil bahwa keinginan rakyat di Tunisia untuk demokrasi dapat berubah menjadi satu pergolakan terjadi karena usaha AS. Kemudian menjalar ke negara Afrika lain yang rakyatnya juga ingin demokrasi. Di masa kini perang nonkonvensional menyediakan banyak cara untuk mengganggu dan melakukan serangan ke bangsa lain.

Kalau dalam perkembangan Tunisia dan Mesir setelah pergolakan terbukti banyak memenuhi kepentingan bangsa itu, maka pergolakan rakyat itu bermanfaat baginya. Akan tetapi kalau bangsa itu kurang mendapat kemajuan dan sebaliknya malahan lebih menguntungkan negara lain, maka dapat disimpulkan bahwa tangan-tangan asing telah memanfaatkan bangsa itu untuk kepentingannya. Hal ini dapat dilihat antara lain pada perkembangan Indonesia setelah dimulai Reformasi pada tahun 1998 . Sukar dikatakan bahwa Reformasi telah menghasilkan perkembangan yang menguntungkan rakyat banyak.

Kecenderungan sekarang adalah bahwa pengertian Reformasi umumnya dihubungkan dengan perubahan menuju ke sistem nilai yang berlaku di dunia Barat, khususnya AS. Reformasi Indonesia sendiri terbukti bukan usaha untuk menjadikan Dasar Negara Pancasila makin kuat di bumi Indonesia. Tampak jelas ketika UUD 1945 di-amandemen dengan banyak pasal yang bertentangan dengan Dasar Negara Pancasila.

Sekarang hal apa yang akan dilakukan China untuk mengatasi kerugian tidak kecil yang telah menimpanya di Afrika ?. Yang pasti China akan melakukan berbagai usaha untuk mencegah rakyatnya bergolak melawan pemerintah. Titikberat usaha itu adalah peningkatan kesejahteraan rakyatnya melalui pembangunan ekonomi yang membuat rakyatnya makin kaya sehingga tidak ada minat bergolak. Untuk itu China perlu sekali bahan energi, khususnya minyak.

Maka dapat diperkirakan bahwa ia akan berusaha merebut kembali simpati dari para pemimpin Afrika setelah pergolakan. Mungkin di dalam negerinya sendiri China akan memberikan kebebasan yang lebih banyak tetapi pemimpin China akan terus menjaga agar tidak kehilangan kendali atas rakyatnya yang 1,3 milyar jumlahnya, termasuk pembatasan penggunaan Internet.

Kepemimpinan dan Manajemen yang mengharmonisasi berbagai usaha di dalam dan luar negeri, yang dilakukan China untuk mengatasi berbagai persoalannya dapat menjadi pelajaran penting bagi kita di Indonesia dalam menghadapi berbagai persoalan yang kita hadapi.

Di antara persoalan-persoalan itu pasti China menghadapi tantangan AS yang tidak rela kehilangan dominasinya atas dunia, khususnya makin kuatnya pengaruh China di Amerika Latin, di Asia Tengah dan Afrika. Mau tidak mau persaingan antara AS dan China ini akan berdampak pada negara-negara lain di dunia.

Jakarta , 30 Maret 2011.

RSS feed | Trackback URI

Comments »

No comments yet.

Name (required)
E-mail (required - never shown publicly)
URI
Your Comment (smaller size | larger size)
You may use <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong> in your comment.

Trackback responses to this post