Apr 10

Reporter: Bagus Kurniawan detikcom – Yogyakarta, Mantan Gubernur Lemhanas Letjen (Purn) Sayidiman Suryohadiprojo berpendapat, Tap MRS No XXV/1966 belum saatnya dicabut. Alasannya, keadaan ekonomi Indonesia belum baik. "Kalau saya belum saatnya Tap itu dicabut, prioritas kan dulu perbaikan ekonomi, " ujar Sayidiman usai tampil dalam "Kongres Antar Generasi Nusantara" di Gedung UC UGM, Bulaksumur, Yogyakarta, Senin (10/4/2000). Sayidiman tidak tahu persis, mengapa banyak tuntutan dan usulan agar Tap tentang pelarangan ajaran komunisme dkk itu dicabut. Bahkan Presiden Gus Dur telah menyetujuinya. Sayidiman hanya bisa menduga-duga. "Mungkin mereka yang setuju itu beralasan bahwa di negara maju, itu tidak ada larangan terhadap ajaran dan paham apa pun," ujar Sayidiman. Bila itu alasannya, Sayidiman membenarkan. "Oke, di Amerika, komunisme memang tidak dilarang. Tapi keadaan sosial dan ekonomi sudah normal dan stabil, kita belum. Perbaiki dulu keadaan sosial-ekonomi rakyat yang belum stabil read more .....

Nov 8

Wawancara dengan Wartawan Forum Letnan Jenderal (Purn.) Sayidiman Suryohadiprojo,70 tahun, adalah seorang pemikir ABRI yang cukup berpengaruh. Pandangan- pandangan Mantan Gubernur Lemhannas (1974-1978) kelahiran Bojonegoro, Jawa Timur, itu di bidang sosial-politik memang tajam. Cukup banyak gagasannya yang bergaung keras. Misalnya, tentang restrukturisasi peran intelijen yang dilontarkannya empat tahun lalu. Atau visinya mengenai pembauran pri dan nonpri yang dicetuskannya baru-baru ini. Bekas Duta Besar RI untuk Jepang itu juga berkomentar menarik tentang pernyataan Pak Harto soal lengser keprabon, madeg pandhita (turun takhta, dan menjadi begawan) dalam Rapim Golkar, 20 Oktober lalu. Bagaimana pandangan Sayidiman yang sejalan dengan gagasan Amien Rais itu? Wartawan FORUM, Sen Tjiauw dan Maman Gantra, mewawancarai jenderal penulis sejumlah buku itu di rumahnya pekan lalu. Berikut petikannya. Bagaimana Anda mengartikan pernyataan Pak Harto soal lengser keprabon, madeg pandhita? Sebenarnya, waktu menghadapi tahun 1993, saya sering read more .....

Nov 29

Wawancara dengan Wartawan Majalah Forum Sri Raharti dan Tony Hasyim Sayidiman Suryohadiprojo selama ini dikenal sebagai sosok militer yang tegas dan tegar, tapi sekaligus memiliki pemikiran yang luas dan mendalam. Salah satu lulusan terbaik angkatan pertama Akademi Militer ini punya banyak catatan prestasi menonjol. Dialah yang antara lain, sebagai pasukan Siliwangi, ikut menumpas pemberontakan Darul Islam, PRRI/Permesta. Dia pulalah yang ikut membesarkan Lemhannas sampai menjadi lembaga yang berpengaruh. Pemikirannya mengenai ABRI pun tidak pasaran. Banyak kalangan menilainya sebagai kritisi ABRI beraliran ekstrem. Terakhir, Sayidiman menerbitkan buku terbarunya berjudul Kepemimpinan ABRI dalam Sejarah dan Perjuangannya. Dalam buku tersebut ia bercerita dengan lugas mengenai sepak terjang para pemimpin ABRI pada masa perang kemerdekaan hingga masa awal Orde Baru. Ia juga memberikan penilaian satu per satu kepada sosok-sosok pemimpin ABRI. Bagaimana gagasannya mengenai kepemimpinan ABRI masa depan? Apa pendapatnya tentang read more .....

Aug 12

”Yang Dipilih Hanya Orang Kepercayaan” Jawa Pos, 12 Agustus 1996 Jakarta, JP.- Munculnya generasi baru ABRI yang menduduki jabatan-jabatan strategis memunculkan pula beberapa penafsiran. Ada yang menganggap regenerasi kali ini berjalan di luar tradisi ABRI, karena nuansa politiknya yang lebih kental.     Beberapa bintang muda yang melesat adalah Brigjen Johny Lumintang (Akmil 70), Brigjen Soesilo Bambang Yudhoyono (Akmil 73), dan Brigjen Syafri Syamsuddin MBA (Akmil 74). Mereka inilah yang diperkirakan akan mengendalikan kepemimpinan ABRI di masa depan.     Jenderal-jenderal muda itu memang menyalip banyak pendahulunya yang lebih senior. Mereka yang lulusan Akmil 66, 67, 68, 69, masih mandek, kecuali Mayjen TNI Agum Gumelar yang kini bersama generasi baru itu mendapatkan posisi panglima Kodam VII/Wirabhuana. Pengamat militer dan mantan Deputi KSAD dan Gubernur Lemhannas Letjen (pur) Sayidiman Suryohadiprojo mempunyai pandangan tersendiri mengenai fenomena baru ini. Berikut petikan read more .....