Oleh Sayidiman Suryohadiprojo Memang sudah lama Amerika Serikat bersikap keras terhadap Iran? Ketika pada tahun 1953, Mosadegh menjadi perdana menteri Iran, AS, melakukan intervensi karena khawatir kepentingannya akan terganggu. CIA berhasil menurunkan Mosadegh untuk memperkuat kedudukan Reza Pahlevi sebagai Syah Iran yang membawa negaranya sepenuhnya mengabdi kepada AS. Namun, rakyat Iran dengan sejarahnya yang panjang dan gemilang tidak mudah ditaklukkan. Melalui kepemimpinan Ayatullah Komeini, mereka bangkit dan pada tahun 1979 mengusir Reza Pahlevi. Sejak itu, hubungan Iran dengan AS terus tegang dan keras, terutama ketika para mahasiswa Iran menahan 53 anggota kedutaan besar AS di Teheran. Usaha AS secara militer untuk membebaskan anggota kedutaannya gagal dan putuslah hubungan resmi antara kedua negara. Maka ketika terjadi Perang Irak melawan Iran pada tahun 1980, AS dan sekutunya membantu Irak yang dipimpin Saddam Husein. Ketika George W Bush menjadi presiden AS pada tahun 2000 sikap politik luar negeri AS makin dikendalikan read more .....
Oleh Sayidiman Suryohadiprojo Jakarta, 7 April 2007 Pendahuluan Dalam tahun 2007 ini terasa memuncaknya ketegangan di Asia Timur. Hal itu dipicu banyak hal yang timbul karena kepentingan masing-masing negara di kawasan ini. Mengingat pentingnya negara-negara itu di dalam percaturan internasional, maka ketegangan yang dapat memuncak ke kondisi yang membahayakan perdamaian, tentu amat mempengaruhi umat manusia. China, Jepang, Russia, Korea Selatan dan Utara, negara anggota ASEAN, semua tanpa kecuali sedang mengembangkan kepentingannya masing-masing yang mengakibatkan ketegangan itu. Sekarang Australia juga menjadi bagian Asia Timur, sekurang-kurangnya dalam politik dan ekonomi internasional, sekalipun PM John Howard menolak usaha pendahulunya yang ingin menjadikan bangsa Australia bagian dari Asia Timur. Selain itu juga perilaku Amerika Serikat (AS) yang bukan negara Asia Timur banyak berpengaruh terhadap keadaan kawasan. Dalam globalisasi sekarang perkembangan luar kawasan juga turut berpengaruh terhadap Asia Timur. Yang besar read more .....
By Sayidiman Suryohadiprojo Jakarta, 7 April 2007 In this era of Globalization relations among nation-states have become much more important than before. No nation can afford to isolate itself without harming its national interests. Among the relations of Indonesia with many nations in the world, relations with the US definitely belong to the most important ones. Not only Indonesia needs good relations with the US, the US also has a great need for good relations with Indonesia. Many factors are bringing about this necessity, in particular geostrategic factors. . However, Indonesia – US relations have never been an easy matter. That was already evident since the proclamation of the Republic of Indonesia in 1945. Although many American people were in favor of terminating colonialism, there were also strong interests to side with the Dutch in its endeavors to rebuild its colonial power in Indonesia.The strongest proof of this situation came to light when in its mediation in the Indonesia – Dutch colflict, the US was read more .....