Jul 28

Sayidiman Suryohadiprojo     Jakarta, 28 Juli 2009 Belakangan ini kita sering membaca dalam harian-harian terkemuka di Jakarta tentang masalah Sekolah Swasta dan kelangsungan hidupnya. Hari ini tanggal 28 Juli 2009 kembali ada tulisan-tulisan tentang masalah ini di harian Kompas, ditulis oleh tokoh-tokoh Perguruan Taman Siswa. Yang sering dikemukakan adalah bahwa Pemerintah RI kurang memberikan perhatian kepada Sekolah Swasta dan penyelenggaranya, termasuk guru-gurunya. Sering disampaikan bahwa Pemerintah menganaktirikan Sekolah Swasta dibanding dengan sikapnya terhadap Sekolah Negeri. Mereka menganggap bahwa sikap demikian tidak adil karena Sekolah Swasta sudah banyak jasanya terhadap perjuangan bangsa Indonesia. Seperti peran Taman Siswa, Muhammadiyah, berbagai sekolah yang diselenggarakan kalangan Kristen-Protestan dan Katoloik serta lainnya. Dalam tulisan hari ini antara lain dikemukakan keluhan bahwa kebijakan Pemerintah untuk menyelenggarakan Sekolah Gratis akan mematikan Sekolah Swasta karena murid akan semua lari dan read more .....

Jul 20
Indonesia Kecolongan Lagi
Admin | 07 20th, 2009 | Opini | No Comments »

Sayidiman Suryohadiprojo Jakarta, 19 Juli 2009 Pada hari Jumat tanggal 17 Juli 2009 bangsa Indonesia mendapat pukulan berupa terjadinya kembali serangan teror di Jakarta. Pada jam 07.47 teroris meledakkan bom di hotel JW Marriott yang pada tahun 2003 sudah pernah diserang kaum teroris. Kemudian pada jam 07.57 bom juga meledak di hotel Ritz-Carlton tetangga hotel Marriott. Serangan ini menimbulkan kerugian pada bangsa Indonesia berupa jiwa manusia, benda, dana. Yang tidak kalah penting adalah jatuhnya reputasi bangsa dalam pergaulan internasional. Hingga tulisan ini dibuat dilaporkan ada 9 orang yang wafat dan 53 orang korban luka berat dan ringan, termasuk warga negara Asing dan Indonesia. Dengan sendirinya terjadi kerusakan berat pada dua hotel itu serta lingkungannya. Manchester United yang sebetulnya hari ini mendarat di Jakarta untuk dilawan main oleh Team Nasional pada hari Senin 20 Juli, membatalkan kedatangannya. Hal ini diperkirakan merugikan para sponsor sekitar 50 milyar rupiah. Australia dan beberapa negara lain langsung read more .....