Apr 10

Reporter: Bagus Kurniawan detikcom – Yogyakarta, Mantan Gubernur Lemhanas Letjen (Purn) Sayidiman Suryohadiprojo berpendapat, Tap MRS No XXV/1966 belum saatnya dicabut. Alasannya, keadaan ekonomi Indonesia belum baik. "Kalau saya belum saatnya Tap itu dicabut, prioritas kan dulu perbaikan ekonomi, " ujar Sayidiman usai tampil dalam "Kongres Antar Generasi Nusantara" di Gedung UC UGM, Bulaksumur, Yogyakarta, Senin (10/4/2000). Sayidiman tidak tahu persis, mengapa banyak tuntutan dan usulan agar Tap tentang pelarangan ajaran komunisme dkk itu dicabut. Bahkan Presiden Gus Dur telah menyetujuinya. Sayidiman hanya bisa menduga-duga. "Mungkin mereka yang setuju itu beralasan bahwa di negara maju, itu tidak ada larangan terhadap ajaran dan paham apa pun," ujar Sayidiman. Bila itu alasannya, Sayidiman membenarkan. "Oke, di Amerika, komunisme memang tidak dilarang. Tapi keadaan sosial dan ekonomi sudah normal dan stabil, kita belum. Perbaiki dulu keadaan sosial-ekonomi rakyat yang belum stabil read more .....

Apr 2

Oleh Sayidiman Suryohadiprojo NASIONALISME MASIH RELEVAN Dewasa ini ada sementara kalangan yang menganggap bahwa nasionalisme tidak relevan lagi. Mereka mengatakan bahwa sebagai akibat kemajuan teknologi, khususnya dalam komunikasi dan angkutan, dunia dan umat manusia sudah menjadi satu. Karena itu, kata mereka, batas antara negara sudah tidak penting dan pengertian negarabangsa (nationstate) sudah kabur. Itu sebabnya, menurut mereka nasionalisme tidak relevan lagi. Memang merupakan kenyataan bahwa dewasa ini interrelasi antara bagian-bagian dunia makin erat. Satu kejadian di tempat tertentu di dunia yang tadinya hanya berpengaruih kepada lingkungannya yang langsung, sekarang menimbulkan dampak ke seluruh dunia. Informasi yang dibawa oleh gelombang listrik bergerak dengan kecepatan 300.000km per detik melintasi ruang angkasa. Dengan perantaraan radio, televisi dan alat komunikasi listrik lainnya informasi itu masuk ke setiap rumah tangga tanpa dapat dibendung. Telah terjadi globalisasi. Kenyataan ini mengharuskan semua pihak, baik read more .....

Apr 1

Oleh Sayidiman Suryohadiprojo, Letnan Jenderal TNI (Purn) Ringkasan 1. Keamanan Nasional adalah satu kondisi yang meliputi seluruh aspek keamanan negara dalam hal mana pertahanan dan keamanan dalam negeri dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan. Masalah utama yang kita hadapi belum tentu berupa serangan fisik militer yang harus dihadapi oleh TNI sebagai masalah pertahanan. Membatasi peran TNI pada kewajiban menghadapi serangan fisik militer dari luar berakibat kurang memanfaatkan kemampuan TNI untuk menghadapi masalah keamanan nasional lainnya. Boleh saja fungsi pertahanan ditetapkan sebagai fungsi utama TNI, tetapi TNI juga harus sanggup dan mampu memberikan perannya untuk menghadapi masalah keamanan nasional lainnya. 2. Subversi adalah usaha yang paling murah, paling mudah dan paling kurang risikonya untuk menundukkan negara lain. Namun keberhasilannya sangat tergantung pada kondisi masyarakat negara yang diserang. Dapat disamakan dengan dampak kuman terhadap tubuh manusia. Manusia yang kondisi tubuhnya sehat, terkendali read more .....

Apr 1

Oleh Sayidiman Suryohadiprojo,  Anggota BPPN-Depdiknas PENDAHULUAN Makalah ini disajikan dalam Seminar Pendidikan yang mengambil tema “Peningkatan Mutu dan Efisiensi Pendidikan Dasar dalam rangka Standar Pelayanan Dasar”. Oleh para pembicara terdahulu telah dikemukakan pentingnya Pendidikan Dasar bagi bangsa Indonesia. Oleh sebab itu makalah ini tidak akan lagi membicarakan hal itu dan secara langsung mengemukakan berbagai faktor yang mempengaruhi terwujudnya Pendidikan Dasar yang Bermutu dan Efisien. Meskipun demikian masih terasa perlu untuk menegaskan bahwa tanpa Pendidikan Dasar yang meluas dan bermutu, satu bangsa sukar mencapai tingkat kemajuan dan kesejahteraan yang memuaskan. Sebaliknya di semua negara maju ada Pendidikan Dasar yang menjangkau semua anak didik serta mutunya tinggi. Sebab itu pembuatan Undang-Undang Wajib Belajar 9 tahun di Indonesia adalah tepat sekali. Akan tetapi sayang sekali pelaksanaannya kurang memadai sehingga menjadi kurang berguna bagi bangsa kita. Di masa depan perbaikan Pendidikan Dasar, read more .....