Oleh Sayidiman Suryohadiprojo, Mantan Gubernur Lemhannas DALAM rangka peringatan hari ulang tahun ke-58 kemerdekaan bangsa Indonesia, Pengurus Pusat Keluarga Alumni Gadjah Mada (KAGAMA) telah mengadakan sarasehan 14 Agustus 2003. Pertemuan itu telah diberitakan secara luas oleh media di Jakarta, antara lain oleh harian ini. Hal itu tidak mengherankan karena KAGAMA merupakan satu organisasi yang berwibawa dalam masyarakat Indonesia. Anggota KAGAMA tidak hanya ada di Jakarta atau Yogyakarta, melainkan di seluruh Tanah Air. Tidak mustahil berita tentang sarasehan 14 Agustus 2003 juga dimuat secara luas di media luar Jakarta. Yang mengherankan, hasil sarasehan yang diberitakan secara luas itu, menimbulkan banyak pertanyaan. Seorang peserta sarasehan yang dikenal sebagai seorang sarjana bergelar doktor dalam ilmu sejarah, antara lain mengatakan bahwa selama ini terjadi kesalahan dalam membangun nasionalisme di Indonesia. Ia katakan, "Indonesia melakukan kesalahan besar karena membangun nasionalisme dengan kekuatan senjata read more .....
Oleh Sayidiman Suryohadiprojo Jakarta, 13 Agustus 2003 PEMIKIRAN DASAR Pendidikan sejak dahulu kala adalah kegiatan dan usaha untuk mengalihkan tata nilai dan kemampuan kepada pihak lain. Biasanya disertai maksud untuk menjadikan pihak penerima dapat hidup lebih sempurna dan lebih bermakna dari pada sebelumnya. Dalam UUD no.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dikatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dan pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UUD RI tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Pendidikan berlangsung dalam keluarga, dalam lembaga pendidikan dan terutama di sekolah, dan dalam masyarakat. read more .....
Oleh Sayidiman Suryohadiprojo Peran pemimpin amat besar dalam perkembangan satu masyarakat, negara dan bangsa. Dalam sejarah bangsa Indonesia diakui peran besar Mahapatih Gajah Mada yang dalam abad ke 15 menjadikan kerajaan Majapahit maju, sejahtera dan berwibawa. Pada waktu itu wibawa dan pengaruh Majapahit terasa di seluruh Asia Tenggara. Dalam sejarah Cina modern menonjol peran Deng Xiaoping yang mengangkat bangsanya yang terpuruk dan amat berantakan oleh Revolusi Kebudayaan kembali menjadi bangsa yang maju dan disegani oleh bangsa-bangsa lain. Dalam sejarah India dikenal peran Mahatma Gandhi dan Pandit Jawaharlal Nehru yang memimpin bangsanya keluar dari penjajahan dan tampil sebagai bangsa India merdeka yang sekarang makin tampak dalam arena dunia. Dan bangsa Indonesia menjadi merdeka karena kepemimpinan Soekarno dan Mohamad Hatta yang berhasil mengakhiri penjajahan dari bumi Indonesia. Kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia dalam abad ke 21 ini juga akan amat ditentukan oleh kepemimpinan yang berkembang dalam masyarakat read more .....