May 20

Sayidiman Suryohadiprojo Permulaan Hubungan Yang Dingin Hubungan saya dengan almarhum Jenderal Besar Soeharto belum termasuk dalam Otobiografi yang saya terbitkan pada tahun 1997 dengan judul Mengabdi Negara sebagai Prajurit TNI. Sekarang pada tahun 2012 ingin saya hal itu diketahui anak cucu saya. Demikian pula akan saya lengkapi otobiografi itu dengan tulisan tentang Hubungan saya dengan almarhum Pak Yani, Jenderal Anumerta Achmad Yani. Hubungan saya dengan Pak Harto (PH) saya sebut sebagai jauh-jauh dekat. Saya tidak pernah masuk inner circle PH, tetapi sebagai anggota TNI saya pernah menduduki jabatan yang membuat saya cukup dekat dengan beliau. Dan hubungan saya dengan Presiden RI ke-2 itu jauh lebih banyak dari pada hubungan saya dengan Presiden RI ke-1. Hubungan saya dengan Presiden Sukarno terbatas pada pemberian latihan gymnastik kepada beliau waktu saya masih Taruna Akademi Militer Yogya pada tahun 1946. Waktu itu mungkin Bung Karno mendengar bahwa ada Taruna AM baru selesai menjalani pendidikan di Sekolah Olah Raga read more .....

May 20

Sayidiman Suryohadiprojo Kebangkitan Nasional tahun 1908 Gerak para mahasiswa STOVIA (School Tot Opleiding van Inlandsche Artsen atau Sekolah Dokter Pribumi) membentuk perkumpulan Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908 merupakan langkah penting dalam perkembangan gerakan kebangsaan atau Nasionalisme di Indonesia. Adalah Dr. Soetomo, Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeradji yang merupakan pendiri Boedi Oetomo, disertai peran Dr. Wahidin Soediro Hoesodo yang tidak kalah pentingnya. Sebenarnya Boedi Oetomo tidak bergerak di bidang politik, melainkan lebih bersifat ekonomi, sosial dan kebudayaan. Juga lebih banyak meliputi orang suku Jawa. Meskipun demikian, karena sebelum itu tidak pernah ada pembentukan organisasi orang-orang Indonesia yang dihalangi penjajahan Belanda, dampak dan pengaruh berdirinya Boedi Oetomo sangat besar sebagai inspirasi kepada orang Indonesia untuk bangkit memperbaiki nasibnya. Itu sebabnya saat berdirinya Boedi Oetomo kemudian dinamakan Hari Kebangkitan Nasional. Perlu kita sadari bahwa pada permulaan abad ke 20 tidak read more .....

May 8

Pada tanggal 29 April 2012, dalam kesempatan penganugerahan bintang jasa untuk musim semi tahun 2012, pemerintah Jepang mengumumkan penganugerahan bintang jasa bagi 2 tokoh Indonesia berikut, atas jasa-jasa mereka dalam memperkokoh hubungan antara Indonesia dan Jepang. (1) Sayidiman Suryohadiprojo (84 tahun) Bintang tanda jasa : The Order of The Rising Sun, Gold and Silver Star Riwayat hidup utama : Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Gubernur Lemhanas, Anggota MPR Jasa utama : Memberikan kontribusi bagi promosi hubungan persahabatan antara kedua negara Jepang dan Indonesia. Kontribusi terhadap Jepang : seperti terlampir (2) Farida Wahyu (58 tahun) Bintang tanda jasa : The Order of The Sacred Treasure, Gold and Silver Rays Riwayat hidup utama : Staf Kedutaan Besar Jepang di Indonesia Jasa utama : Memberikan kontribusi dalam kegiatan Kedutaan Besar Jepang di Indonesia. Kontribusi terhadap Jepang : seperti terlampir Kontribusi terhadap Jepang 1. Sayidiman Suryohadiprojo (The Order of The Rising Sun, Gold and Silver Star) (1) read more .....