Oleh Sayidiman Suryohadiprojo Jakarta, 29 November 2007 Peran Pendidikan dalam membangun Bangsa Tidak ada kegiatan bangsa yang lepas dari peran pendidikan. Bahkan dalam banyak hal peran pendidikan sangat menentukan untuk dapat melakukan kegiatan yang bermutu. Sebab itu setiap bangsa menjadikan pendidikan kegiatan utama dalam mengusahakan kemajuannya. Dengan mengusahakan kemajuan sekali gus dibangun kekuatan bangsa itu. Sebab utama mengapa pendidikan berpengaruh terhadap setiap kegiatan bangsa adalah karena faktor manusia. Hampir tidak ada kegiatan bangsa yang tidak memerlukan peran manusia. Bahkan peran manusia sangat menentukan dalam pelaksanaan berbagai kegiatan itu, juga ketika terjadi kemajuan teknologi yang amat pesat. Dalam kemajuan teknologi itu banyak pekerjaan manusia dapat digantikan oleh peran mesin atau robot. Meskipun demikian, juga penggunaan mesin dan robot itu banyak ditentukan peran manusia. Malahan diperlukan peran manusia yang makin cerdas dan arif bijaksana. Faktor manusia juga amat penting bagi bangsa dalam read more .....
Sayidiman Suryohadiprojo Pluralisme adalah satu pandangan hidup atau sikap kemasyarakatan yang mengutamakan sifat kemajemukan atau keanekaragaman dalam kehidupan manusia. Dengan mengambil kenyataan bahwa dalam kehidupan terdapat berbagai perbedaan, mereka yang berpaham pluralisme menganggap bahwa setiap perbedaan itu harus mendapat pengakuan sebagai entitas yang otonom dan memperoleh penilaian yang sama. Buat bangsa Indonesia pluralisme bukan barang baru. Sudah sejak permulaan abad ke 20 ketika terjadi kebangkitan nasional, kemajemukan menjadi isyu yang menonjol. Tidak sedikit pakar ilmu sosial Barat mengatakan bahwa Indonesia adalah hal yang artifisial. Mereka beranggapan bahwa yang ada secara nyata adalah entitas-entitas etnik dengan budayanya masing-masing yang berbeda. Yang menamakan diri Indonesia hakekatnya kemajemukan berupa banyak entitas budaya yang berbeda satu sama lain. Ditambah dengan kemajemukan yang disebabkan oleh perbedaan agama yang cukup banyak. Sebab itu para pakar itu tidak percaya Indonesia akan terus ada dan read more .....
Kamis, 01 November 2007 Jakarta, Kompas – Sosok Vladimir Putin yang dikenal bisa mengambil sikap tegas untuk menegakkan wibawa nasional Rusia rupanya juga dirindukan untuk Indonesia. Namun, ketika diwacanakan siapa di sini yang kiranya bisa membawakan kepemimpinan gaya Putin, sulit mencapai satu kesamaan. Diskusi ini mengemuka dalam peluncuran buku Rakyat Sejahtera Negara Kuat karya Letnan Jenderal (Purn) Sayidiman Suryohadiprojo di Klub Bimasena Jakarta, Senin (29/10). Dalam acara yang dipandu oleh Soegeng Sarjadi ini, ekonom Umar Juoro menjadi pembahas bersama wartawati senior Toeti Adhitama. Menurut Umar, sebenarnya yang diharapkan dan semestinya tampil sebagai Vladimir Putin Indonesia saat ini adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kerinduan akan pemimpin berkarakter tegas muncul dengan latar belakang kondisi negara dan bangsa yang terpuruk setelah lebih dari setengah abad merdeka. Menurut Sayidiman dalam bukunya, "mimpi besar mewujudkan masyarakat Indonesia yang bersatu, berdaulat, demokratis, adil, dan sejahtera read more .....