Untuk Pertahanan Negara, Wamil Mendesak Diberlakukan

Posted by Admin on Wednesday, 24 August 2005 | Artikel

Rabu, 24/08/2005 22:02 WIB

Sirojul Muttaqien – detikNews

Jakarta – Peranan sipil dalam pertahanan negara merupakan hal yang sangat penting. Dengan kemajuan zaman yang memaksakan terjadinya perebutan sumber daya, maka ancaman bagi negara makin berpeluang. Untuk itu, Wajib Militer (Wamil) di Indonesia makin serius untuk diberlakukan.

Hal ini ditegaskan oleh Letjen (Purn) Sayidiman Suryohadiprodjo, pengarang buku yang berjudul “Si Vis Pacem Para Bellum” di di Hotel Dharmawangsa, Jl Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (24/8/2005).

“Wamil itu bermanfaat, selain menyalurkan aspirasi masyarakat di TNI, juga akan meningkatkan men power dengan tumbuhnya rasa nasionalisme berbangsa Indonesia,” tandasnya.

Acara ini dihadiri mantan Dubes RI untuk Australia Sabam Siagian dan Laksamana Madya TNI Purn Si Putu Ardhana sebagai pembicara. Menhan Juwono Sudarsono, Mantan Wapres Tri Sutrisno, Mantan Panglima TNI Wiranto dan Wakil Ketua Komisi I DPR Sidharto Danusubroto juga berkenan untuk menghadiri acara ini.

Kakek berusia 87 tahun ini menjelaskan, buku mengenai pertahanan negara RI yang ditulisnya itu berisikan pembangunan negara yang modern dan efektif yang didasarkan pada tiga pilar penting. Tiga pilar ini juga merupkan indikator dalam membangun pertahanan negara yang kuat.

“Adanya semangat perjuangan bangsa untuk membela diri, adanya angkatan perang yang kuat, dan pemerintahan yang berjalan dengan baik merupakan tiga pilar penting dalam pertahanan negara,” kata Sayidiman.

Penulisan buku ini, lanjut Sayidiman, bertujuan untuk merangsang masyarakat agar melihat kenyataan adanya ancaman terhadap ketahanan nasional. “Kita memang tidak ingin perang tapi kita tidak tahu kalau ada pihak lain yang berniat menyerang kita,” tambah Sayidiman.

Sayidiman menyadari, mungkin banyak orang tidak sependapat dengan tulisannya. Akan tetapi, pendapatnya itu akan membuka pikiran pada penulis pertahanan lainnya. “Semoga pertahanan negara menjadi wacana nasional sehingga bangsa kita menjadi lebih produktif,” tuturnya.
(atq/)

Source :
http://jkt2.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/08/tgl/24/time/220212/idnews/428510/idkanal/10

RSS feed | Trackback URI

Comments »

No comments yet.

Name (required)
E-mail (required - never shown publicly)
URI
Your Comment (smaller size | larger size)
You may use <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong> in your comment.

Trackback responses to this post