Sayidiman Suryohadiprojo
KARUNIA ALLAH YANG LUAS
Wilayah Nusantara yang sekarang menjadi lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia sejak awal zaman mendapat kemurahan Tuhan yang luas. Sejak lama dikenal di seluruh dunia sebagai tempat sumbernya rempah-rempah dan produk-produk lain yang banyak manfaatnya bagi kehidupan Manusia . Karena itu wilayah itu menjadi daya penarik kuat bagi banyak bangsa yang ingin menjadi kaya dengan menguasai perdagangan bahan-bahan berharga itu.
Bangsa China dan bangsa-bangsa Timur Tengah sudah di zaman dahulu datang ke wilayah Nusantara untuk mendapatkan bahan-bahan itu untuk diperdagangkan di daerahnya sendiri dan di dunia bagian Barat, yaitu di bangsa-bangsa Eropa. Ketika bangsa-bangsa Eropa makin maju setelah mengalami Renaissance sejak awal abad ke 14 Masehi, mereka juga berhasrat mendapatkan bahan-bahan itu dan ingin datang sendiri ke daerah asal bahan-bahan itu agar tidak tergantung pada bangsa-bangsa Timur Tengah yang memperoleh keuntungan besar dari perdagangan rempah-rempah itu.
Maka berlayarlah orang-orang Portugis, Spanyol, kemudian juga Belanda dan Inggeris menempuh lautan luas mencari jalan ke Nusantara. Usaha itu antara lain membuat Columbus menemukan benua Amerika untuk orang-orang Eropa ketika berlayar ke arah Barat, selain keberhasilan pelaut-pelaut lain seperti Vasco da Gama yang berlayar ke Selatan dan Timur. Perkembangan yang terjadi pada planit Bumi sesudah itu adalah semaraknya Penjajahan atau Kolonialisme serta Imperialisme yang dilakukan bangsa-bangsa Eropa atas bangsa-bangsa lain di semua bagian Dunia, termasuk bangsa Nusantara, yang baru berakhir secara formal pada pertengahan abd ke 20. Tetapi secara material belum habis hingga masa kini.
Bangsa Nusantara dapat menolak penjajahan oleh bangsa lain ketika ada negara-negara kuat di wilayahnya, khususnya Sriwijaya dan Majapahit. Akan tetapi setelah sirnanya Majapahit pada Abad ke 16 tidak ada lagi negara yang cukup kuat untuk menghadapi penjajahan bangsa-bangsa Barat. Maka sejak itu terjadilah penjajahan atas Nusantara, berturut-turut oleh Portugal, Spanyol, Inggeris dan Belanda yang secara formal baru berakhir pada 17 Agustus 1945 ketika bangsa Indonesia melalui Soekarno dan Mohamad Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa dan berdirinya Negara Republik Indonesia.
Bangsa-bangsa yang berhasil memperdagangkan bahan-bahan berharga yang berasal dari wilayah Nusantara telah menjadi amat kaya, apalagi bangsa-bangsa yang berhasil menguasai dan menjajah Nusantara. Bangsa Belanda yang mula-mula datang pada awal abad ke 17 dan menguasai seluruh Nusantara pada abad ke 18 hingga abad ke 20 telah menjadi amat kaya. Dan menghasilkan satu kenyataan yang dinyatakan oleh orang-orang Belanda dengan ucapan Indie is de kurk waarop Nederland drijft yang artinya secara harfiah : Indonesia adalah gabus sebagai tempat pengapung Belanda. Atau secara kongkrit berarti bahwa Belanda hidup dan eksis karena menguasai Indonesia.
Memang kekayaan atau potensi Nusantara sebagai karunia Allah banyak sekali, khususnya berupa Sumber Daya Alam yang aneka ragam dengan nilai tinggi. Juga Sumber Daya Manusia yang besar jumlahnya dan dengan potensi yang tinggi . Serta ada faktor Geografi yang amat besar nilainya. Nusantara yang terdiri atas daratan dan lautan yang luas dapat disebut sebagai satu Benua Maritim. Baik daratan maupun lautan subur keadaannya, daratan yang dapat ditanami aneka tumbuh-tumbuhan secara luas dan lautan yang kaya dengan ikan dan komoditi lain . Dan daratan maupun lautan mengandung banyak bahan tambang berharga. Ditambah lagi dengan kenyataan bahwa Benua Maritim itu terletak di Posisi Silang yang amat strategis antara dua Benua, Asia dan Australia, serta antara dua Samudera, Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Maka kalau dapat menguasai wilayah Nusantara secara efektif dan mengendalikan serta mengelolanya secara baik, pasti bangsa yang mengelola itu menjadi Kaya dan Kuat.
Maka sejak sirnanya Majapahit pada Abad ke 16 Nusantara telah menjadi sumber kekayaan dan kekuatan bangsa-bangsa lain, bukan bangsa Nusantara sendiri. Dengan menegakkan kembali satu Negara Merdeka dan Berdaulat bangsa Indonesia bertujuan membangun kembali satu Masyarakat yang Maju, Adil dan Sejahtera dengan memanfaatkan semua Karunia Allah yang sejak Abad ke 16 lebih banyak memberikan manfaat kepada bangsa-bangsa lain. Mereka menjadi kaya dan kuat, sebaliknya bangsa Indonesia tertinggal dan miskin. Akan tetapi ketika bangsa Indonesia sudah merdeka pada tahun 1945 dan bertujuan membangun masyarakat yang maju, adil dan sejahtera, kita pun belum mencapai tujuan itu. Buktinya pada tahun 2018 ini setelah Indonesia Merdeka selama 73 tahun bangsa Indonesia masih bergelut dengan kemiskinan yang besar jumlahnya. Masih saja ada sekitar 28 juta Rakyat Indonesia hidup miskin. Masih saja bangsa Indonesia belum dapat memanfaatkan karunia Allah atas buminya untuk seluruh Rakyatnya.
PREDIKSI MASA DEPAN
Sebenarnya karunia Allah atas Bumi Indonesia masih besar sekalipun sudah dikeruk banyak oleh orang-orang asing. Itu terlihat dengan jelas dari Prediksi Masa Depan yang dibuat lembaga-lembaga penelitian. Antara lain satu badan di AS bernama Pricewaterhouse & Coopers telah menerbitkan satu prediksi tentang keadaan dan kekayaan bangsa-bangsa di Dunia pada tahun 2050.
Dalam prediksi itu dinyatakan kondisi Dunia seperti terurai di bawah, dengan yang paling kaya di atas serta dinyatakan dalam Dollar AS (USD).
1. China USD 50 trilyun 6. Brazil USD 6,5 trilyun
2. Amerika Serikat “ 35 “ 7. Jerman “ 6,1 “
3. India “ 28 “ 8. Meksiko “ 5,6 “
4. INDONESIA “ 7,3 “ 9. Inggeris “ 5,4 “
5. Jepang “ 6,8 “ 10. Russia “ 5,1 “
Di dalam Prediksi itu Indonesia dinyatakan sebagai negara yang ke-empat terkaya di Dunia, membawahi bangsa-bangsa yang kini terkenal maju dan kaya seperti Jepang, Jerman, Inggeris dan Russia. Padahal waktu ini lembaga IMF menyatakan bahwa Indonesia dengan kekayaan USD 1,01 trilyun menempati ranking ke 16 dan berada jauh di bawah banyak negara-negara lain yang menurut Prediksi Pr&C pada tahun 2050 berada di bawah ranking Indonesia yang no. 4.
Itu berarti bahwa kalau Prediksi itu mengandung kebenaran, Indonesia antara sekarang dan tahun 2050 membuat lompatan kemajuan yang amat mencolok.
Pertama itu berarti bahwa Indonesia di Masa Depan masih mengandung kekayaan dan potensi yang dapat dikembangkan secara besar-besaran. Kedua, akan tetapi menjadi pertanyaan apakah kemajuan mencolok itu dikembangkan terutama oleh bangsa Indonesia atau oleh bangsa-bangsa lain yang berhasil menguasai kekayaan Indonesia dalam NKRI yang Merdeka.
Kalau keadaan terakhir yang terjadi maka kemajuan Indonesia tidak atau kurang disertai kemajuan dan kesertaan mayoritas bangsa Indonesia. Memang bangsa Indonesia ada yang maju dan kaya, tetapi itu hanya minoritas bangsa, tetapi yang maju dan kaya adalah justru bangsa-bangsa lain yang mengolah kekayaan Indonesia bersama minoritas bangsa Indonesia. Jadi masih tetap gambar yang sekarang ada.
Tentu bukan hal itu yang kita harapkan. Kita inginkan agar kemajuan Indonesia berarti kemajuan seluruh atau mayoritas bangsa Indonesia yang sejahtera dalam kemajuan itu.
Agar hal itu terwujud bangsa Indonesia seluruhnya harus mengembangkan Respons yang tepat terhadap Karunia Allah yang besar itu. Yaitu bangsa Indonesia harus sadar bahwa ada Karunia Allah untuk menjadikan Manusia dan Masyarakat Maju dan Sejahtera. Itu akan terwujud kalau Manusia dan Masyarakat Indonesia memanfaatkan Karunia Allah dengan sebaik-baiknya dengan melakukan Respons tepat berupa Sikap, Tindakan dan Perbuatan yang menjadikan segenap Karunia Allah bermanfaat dan mewujudkan Kemajuan dan Kesejahteraan bangsa Indonesia secara keseluruhan.
RESPONS TEPAT UNTUK KARUNIA ALLAH
Agar terwujud Respons tepat untuk Karunia Allah harus ada keadaan Manusia dan Masyarakat Indonesia yang sesuai. Manusia Indonesia harus sadar bahwa Karunia Allah baru bermanfaat kalau ia bersikap dan melakukan berbagai tindakan dan perbuatan yang diperlukan. Akan tetapi kalau ia hanya menunggu dan mengharap berkembangnya keadaan yang menjadikan Karunia Allah berupa segenap potensi dan kondisi yang tinggi nilainya dengan sendirinya berubah menjadi Kekayaan, Kesejahteraan dan Kemajuan baginya, maka ia salah memahami Kehendak Allah.
Kehendak Allah adalah Manusia dan Masyarakat Indonesia melakukan hal-hal yang diperlukan agar segenap potensi dan keadaan menguntungkan itu berubah menjadi Kekaayaan, Kesejahteraan dan Kemajuan yang nyata, yang kongkrit. Akan tetapi kalau Manusia Indonesia bersikap Manja Mental dan tidak melakukan tindakan dan perbuatan yang diperlukan, maka tidak akan ada perubahan potensi menjadi Kekayaan, Kesejahteraan dan Kemajuan. Apalagi kalau dalam sikap Manja Mental itu Manusia Indonesia memungkinkan Manusia bangsa lain memanfaatkan potensi dan keadaan menguntungkan itu, maka bangsa lain itu yang menjadi kaya dan maju , sedangkan bangsa Indonesia bagian terbesar tetap miskin dan tertinggal dari kemajuan bangsa-bangsa lain di Dunia. Hal itulah yang terjadi sejak Abad ke 17 dan hingga kini masih terjadi. Dan akan tetap berlangsung kalau Manusia dan Masyarakat Indonesia tidak berubah sikap dan tindakannya.
Sebab itu perlu sekali Manusia Indonesia membuang jauh sikap Manja Mental yang sekarang kuat menyelimuti pikiran dan perasaannya. Ia harus berubah menjadi Manusia yang memancarkan Sikap dan Semangat Pejuang. Manusia yang sanggup berpikir dan berbuat untuk memanfaatkan berbagai peluang dan kesempatan yang ada dalam hidupnya. Manusia yang tidak mudah Menyerah dan Putus Asa. Manusia yang kalau mengalami jatuh dan kegagalan sanggup berdiri kembali untuk terus berjuang untuk mencapai keberhasilan. Manusia yang mampu mengendalikan dirinya dan tidak mengidzinkan dirinya berbuat dan bersikap tidak jujur, melakukan korupsi dan berbagai perbuatan asosial lainnya.
Hakikatnya sekarang ada Manusia Indonesia yang digambarkan itu. Akan tetapi mereka merupakan minoritas dalam Masyarakat Indonesia. Andai kata mereka tidak ada tidak mungkin ada Perjuangan Kemerdekaan yang menghasilkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Merdeka dan Berdaulat.
Akan tetapi jumlah Manusia Indonesia yang penuh Semangat Juang itu minoritas dan terlalu sedikit untuk menjadikan Karunia Allah berubah menjadi Kekayaan, Kesejahteraan dan Kemajuan Bangsa Indonesia.
Sebab itu harus ada usaha nyata untuk menjadikan seluruh bangsa Indonesia Bangsa Pejuang tanpa sikap Manja Mental.
Usaha itu sebaiknya dilakukan secara Kebersamaan antara orang-orang yang ada dalam satu kelompok . Dengan Kebersamaan itu ada peluang saling mengisi dan mengingatkan , karena tak ada orang tanpa kelemahan. Kebersamaan sebagai sifat Pancasila Dasar Negara RI merupakan alat dan senjata utama untuk perubahan besar-besaran yang kita kembangkan dalam Masyarakat. Dan memang Gotong Royong adalah sifat bangsa Indonesia yang asli dan telah banyak luntur sejak bangsa Indonesia mengalami penjajahan lama.
Peran Pemerintah , baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, dalam usaha ini penting sekali.
Pertama adalah peran untuk menyelenggarakan Pendidikan yang tepat dan sesuai yang membantu dan memperkuat usaha Manusia dan Masyarakat melakukan Perubahan.
Pendidikan yang berlangsung di lingkungan Keluarga diberi petunjuk dan motivasi oleh Pemerintah kepada para Orang Tua agar mendidik putera-puteri nya mempunyai sifat-sifat yang membuat Karakter yang kuat . Diadakan seruan (appeal) kepada organisasi-organisasi masyarakat seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Gerakan Pramuka untuk menggerakkan anggota-anggotanya mendidik putera-puterinya menjadi Manusia Pejuang yang kuat. Tentara Nasional Indonesia yang dibiasakan melaksanakan Sapta Marga, memotivasi anggota-anggotanya untuk juga mendidik putera-puterinya hidup sesuai nilai-nilai Sapta Marga.
Pendidikan Keluarga dilengkapi oleh Pendidikan Sekolah yang melanjutkan pembentukan Karakter kuat dan ditambah dengan kecakapan menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Perkembangan Iptek amat cepat dan luas seperti terlihat dalam Teknologi Informasi dan Digital. Manusia Indonesia harus mampu mengikuti perubahan Iptek yang cepat dan luas itu, Agar cakap menjalankan pekerjaan untuk melakukan berbagi fungsi dalam Masyarakat Masa Kini dan Masa Depan. Dengan begitu Manusia dan Masyarakat mempunyai peluang terbaik untuk membangun Kehidupan yang sukses. Juga akan ditumbuhkan kemampuan untuk memanfaatkan berbagai potensi Sumber Daya Alam yang ada sehingga menjadi kekayaan yang nyata.
Pendidikan ini merupakan jalan utama bagi Perubahan dan Peningkatan Mutu Masa Depan bangsa. Sebab itu Pemerintah Pusat dan Daerah harus memberikan prioritas tinggi bagi Pendidikan yang tinggi mutunya dan dapat dicapai oleh seluruh bangsa.
Peran Pemerintah Pusat dan Daerah juga penting dalam Pembangunan Ekonomi. Diusahakan terwujud Pertumbuhan Ekonomi yang tinggi setiap tahun. Itu berarti terjadi pengolahan dan pemanfaatan berbagai potensi nasional yang ada. Dalam usaha itu harus setiap unsur masyarakat Indonesia diikutsertakan sehingga hasil Pertumbuhan itu dinikmati merata oleh segenap unsur masyarakat. Dan tidak hanya menguntungkan satu golongan kecil seperti yang terjadi hingga sekarang. Sebab itu harus dikembangkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam jumlah besar, di samping Usaha Besar dalam bentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Usaha Swasta. Perlu diusahakan adanya hubungan yang efektif antara UMKM dan UB seperti berfungsinya UMKM sebagai subcontractor UB dalam semangat Kebersamaan. Dihidupkan semangat kebersamaan pula dalam hubungan antara Pimpinan Perusahaan dengan Karyawan sehingga tumbuh berkembang Grup-Grup Usaha yang kokoh secara ekjonomi dan social. Organisasi Buruh dan Karyawan yang berorientasi pada Perusahaan sebagai tahap pertama dan baru pada tahap kedua menyatu sebagai Organisasi Buruh dan Karyawan yang bersifat nasional.
Dapat dimengerti kalau Pemerintah mengajak dan memungkinkan Modal Asing turut serta dalam usaha itu. Sebab Modal Domestik belum tentu cukup untuk membiayai usaha luas itu. Akan tetapi harus selalu dijaga bahwa peran Modal Asing benar-benar bermanfaat bagi Pertumbuhan Ekonomi yang merata dan meningkatkan kekuatan Nasional. Dan tidak ada dominasi dalam Pewmbangunan Ekonomi oleh Modal dan Kepentingan Asing.
Pemerintah Pusat menjalankan Politik Luar Negeri yang selalu mengabdi Kepentingan Nasional. Selalu diusahakan Persatuan dan Stabilitas Nasional yang kokoh kuat. Dikembangkan Ketahanan Nasional , yaitu adanya kekuatan nasional yang mampu menghadapi dan mengatasi setiap ancaman, hambatan, tantangan dan gangguan yang datang dari luar dan dalam negeri, yang bersifat langsung atau tidak langsung membahayakan keselamatan Negara dan Bangsa serta tercapainya Tujuan Nasional.
Untuk itu Pemerintah mengusahakan adanya Kesejahteraan Nasional dan Keamanan Nasional. Pertumbuhan Ekonomi yang tepat merupakan unsur Kesejahteraan Nasional yang penting.
Usaha ini semua merupakan Respons yang tepat untuk Karunia Allah yang luas. Dengan begitu segenap potensi dan kekayaan yang ada di Bumi Indonesia diolah dan dimanfaatkan untuk kehidupan bangsa Indonesia secara keseleruhan. Dan dapat dijamin bahwa pencapaian posisi Indonesia pada ranking ke 4 Dunia pada tahun 2050 dengan kekayaan USD 7,3 trilyun benar-benar wujud dari kehidupan bangsa Indonesia yang masyarakatnya sudah tergolong maju dan makin sejahtera serta hidup berkeadilan berdasarkan Pancasila. Marilah kita perjuangkan bersama mulai sekarang !
Jakarta, 20 September 2018
No comments yet.