Mar 31

Sayidiman Suryohadiprojo PENDAHULUAN Adalah penting sekali bahwa Pancasila menjadi kenyataan di Bumi Indonesia, bukan terus saja hanya menjadi semboyan atau slogan belaka. Pancasila penting sekali untuk bangsa Indonesia dan NKRI karena ia adalah Jati Diri bangsa Indonesia. Sebab sebagaimana dikatakan Bung Karno, Proklamator NKRI dan yang mengajukan konsep Pancsila dalam Sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) pada tanggal 1 Juni 1945, beliau bukan perumus Pancasila melainkan beliau telah menggali Pancasila dari akar-akar kehidupan bangsa Indonesia ketika mencari dasar yang tepat untuk negara yang akan dibangun. Karena berasal dari akar-akar kehidupan bangsa, maka Pancasila adalah Jati Diri bangsa Indonesia. Negara yang berdiri atas dasar atau fundamen Jati Dirinya akan eksis sepanjang zaman. Akan tetapi itu memerlukan Pancasila menjadi kenyataan dalam kehidupan bangsa, tidak cukup hanya dibicarakan atau menjadi semboyan belaka. Untuk mencapai itu di masa sekarang bukan hal yang mudah karena besarnya perbedaan read more .....

Mar 30

Letjen TNI (Purn) Sayidman Suryohadiprojo   I. Pendahuluan. Surat yang dikeluarkan oleh Pimpinan Markas Besar Tentara di Yogyakarta yaitu Letjen Oerip Soemohardjo, pada tanggal 31 Oktober 1945 adalah awal adannya Akademi Militer (Akmil) di lingkungan Republik Indonesia. Sebagai akibat dari surat tersebut, maka diadakan pengumuman kepada para Pemuda terutama di lingkungan Yogyakarta. Oleh karena pada saat itu sedang ada Kongres Pemuda Indonesia maka di Yogyakarta berkumpul pemuda dari seluruh Indonesia. Dengan demikian ada kesempatan bagi pemuda-pemuda dari Republik Indonesia yang luas menjadi Taruna Akademi Militer. Pada akhir November 1945, diadakan tes ujian masuk yaitu tes jasmani dan wawancara yang menentukan siapa yang diterima di Akmil Yogyakarta. Pada akhir November 1945 pendidikan militer Akmil Yogyakarta dimulai. Inilah Angkatan Pertama Akmil Yogyakarta. Pada tahun 1946 kembali diadakan penerimaan untuk menjadi Taruna Akmil Yogyakarta yang merupakan Angkatan Kedua dari Akmil Yogyakarta. Pada saat itu di Malang dibuka read more .....

Jan 6

Sayidiman Suryohadiprojo Terbukti bahwa Globalisasi dan segala macam Internasionalisme tidak dapat meniadakan eksistensi Bangsa dalam kehidupan umat manusia. Sebab itu Bangsa Indonesia yang lahir dalam Sumpah Pemuda tahun 1928 dan dinyatakan kemerdekaan dan kedaulatannya pada 17 Agustus 1945 harus selalu kita bina eksistensinya melalui perjuangan kebangsaan yang penuh semangat. Kebangsaan Indonesia tidak dapat lepas dari Dasar Negara Pancasila yang juga Jati Diri bangsa. Menurut Bung Karno yang menggali Pancasila dari akar kehidupan bangsa, kebangsaan Indonesia harus hidup dan berkembang dalam taman sari Internasionalisme. Itu berarti bahwa kebangsaan Indonesia selalu mengusahakan harmoni dengan bangsa-bangsa lain untuk mewujudkan umat manusia yang aman damai dan sejahtera lahir batin. Kebangsaan Indonesia bukan hendak mendominasi bangsa lain seperti yang dilakukan terutama bangsa-bangsa Barat hingga kini. Namun untuk dapat mewujudkan harmoni dengan bangsa lain bangsa Indonesia harus kuat, maju dan sejahtera. Bangsa yang lemah, read more .....

Nov 24
PANCASILA DAN KEBANGSAAN
Admin | 11 24th, 2013 | Opini | No Comments »

Sayidiman Suryohadiprojo Pendahuluan. Dua istilah ini mengandung pengertian yang amat penting bagi kehidupan bangsa Indonesia, tetapi sekarang nampak diabaikan oleh bagian besar bangsa kita. Adalah kewajiban kita yang mempunyai rasa tanggungjawab atas masa depan bangsa untuk mengakhiri kondisi sekarang yang amat merugikan bangsa dan kembali menjadikan Pancasila dan Kebangsaan dua hal yang mendapat perhatian penuh dari masyarakat dan bangsa kita. Sebenarnya pemahaman Kebangsaan mendahului Pancasila dalam masyarakat Indonesia. Pada 28 Oktober 1928 dalam Kongres Pemuda II di Jakarta (waktu itu namanya masih Batavia ) para pemuda Indonesia menyatakan bahwa kita bertumpah darah satu Tanah Air Indonesia, berbangsa satu Bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan Bahasa Indonesia. Sejak itu terwujud Kebangsaan Indonesia. Sedangkan Pancasila mulai dipahami setelah dikemukakan oleh Ir Sukarno dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia pada 1 Juni 1945 dan kemudian tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 sebagai read more .....

Nov 4

Uraian Singkat Sayidiman Suryohadiprojo Letjen TNI (Purn)   HAKIKAT SISTEM PERTAHANAN RAKYAT SEMESTA Sistem Pertahanan Rakyat Semesta (Sishanrata) adalah konsep yang ditetapkan bangsa Indonesia sebagai cara menghadapi dan mengatasi serangan dan gangguan yang dilakukan negara bangsa lain terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Adalah kenyataan yang terbukti dalam sejarah bahwa bagian bumi yang kita namakan Indonesia mempunyai daya tarik kuat pada bangsa lain untuk menguasainya, ditimbulkan oleh kekayaan potensi sumberdaya alam dalam berbagai variasi, penduduk yang besar jumlahnya dan tinggi potensinya, serta kondisi geografinya sebagai posisi silang antara dua benua dan dua samudera. Untuk menghadapi dan mengatasi berbagai kemungkinan macam serangan dan gangguan yang dilakukan negara bangsa lain terhadap NKRI dikembangkan satu konsep pertahanan yang bersifat semesta serta menyangkut seluruh rakyat Indonesia. Konsep pertahanan itu kita namakan Sistem Pertahanan Rakyat Semesta atau SISHANRATA. Sejak permulaan Abad ke read more .....

Oct 22

Sayidiman Suryohadiprojo Demokrasi adalah sistem politik di mana kekuasaan dalam negara ada pada Rakyat. Ini adalah pengertian umum tentang Demokrasi yang berlaku di seluruh ummat Manusia. Karena bangsa Indonesia menetapkan Pancasila sebagai Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka buat bangsa Indonesia Demokrasi mempunyai arti tambahan yang bersangkutan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Dalam Pancasila ditetapkan bahwa di Indonesia harus berlaku Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia. Selain itu harus berlaku Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan-Perwakilan. Sebab itu Demokrasi di Indonesia harus merupakan sistem politik yang membangun Kesejahteraan. Dan dalam penyelenggaraannya seluruh unsur bangsa terwakili serta dilakukan dengan musyawarah untuk mufakat. Pada waktu ini kita seringkali mendengar orang Indonesia menyatakan kebanggaannya bahwa setelah Reformasi tahun 1998 bangsa Indonesia telah mencapai ranking ketiga di antara negara-negara di dunia yang mempunyai read more .....

Sep 23
SIKAP TERRITORIAL TNI
Admin | 09 23rd, 2013 | Opini | No Comments »

Sayidiman Suryohadiprojo TNI Angkatan 1945 memberikan perhatian besar kepada Sikap Territorial. Hal itu tergambar dalam isi Sapta Marga yang dirumuskan pada permulaan 1950-an.Daftar Penilaian yang secara teratur dibuat untuk setiap anggota memberikan tempat penting untuk penilaian Sikap Territorial dari anggota yang dinilai, khususnya yang pangkat Perwira dan Bintara. Hal ini terutama dilakukan dalam TNI-AD, tetapi juga tidak diabaikan dalam TNI-AL dan TNI-AU. Sikap Territorial dianggap penting sebagai hasil Perang Kemerdekaan dan menguat setelah berbagai pengalaman TNI setelah 1950 serta memperhatikan pengalaman bangsa lain. Sikap Territorial adalah sikap yang berupa kedekatan tentara dengan Rakyat dan Masyarakat, terutama di daerah tentara itu berada. Kedekatan itu mengandung makna kedekatan fisik dan psikis serta berusaha memahami pikiran dan perasaan Rakyat.Seperti berbicara dengan Rakyat dalam bahasa daerahnya amat mendekatkan tentara kepada Rakyat. Lebih-lebih lagi sikap perbuatan yang mendekatkan kepada Rakyat. Dengan read more .....

Sep 11

Sayidiman Suryohadiprojo Pada saat bangsa Indonesia akan memperingati Ulang Tahun Kemerdekaannya yanng ke-68 patut sekali kita tandaskan pentingnya 3 hal, yaitu Nasionalisme-Disiplin Nasional-Etos Kerja. Sebab setelah 68 tahun merdeka bangsa Indonesia masih jauh sekali dari Tujuan Nasional yang ditetapkannya ketika memperjuangkan kemerdekaannya. Nasionalisme adalah sikap hidup dan semangat yang mengusahakan yang terbaik bagi bangsa kita, agar bangsa Indonesia selalu mendapat tempat terhormat di antara bangsa-bangsa di dunia. Indonesia sebagai kebanggaan seluruh rakyatnya. Harga Diri setiap manusia Indonesia sangat dipengaruhi oleh keadaan bangsanya, oleh tempat dan posisi bangsanya di masyarakat umat manusia. Sebab itu Nasionalisme menjadi dorongan kuat untuk selalu mengusahakan yang terbaik bagi bangsanya, bahkan kesediaan berkorban untuk kepentingan bangsa apabila diperlukan. Sikap hidup dan semangat itulah yang memenuhi kalbu para Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1945. Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia read more .....

Jul 27

Sayidiman Suryohadiprojo Kendali Diri (Self Control) merupakan faktor penting dalam kehidupan Manusia. Itu dapat dilihat dalam semua agama dan ajaran moralitas. Sebab itu masuk akal bahwa Kendali Diri juga berpengaruh dalam Pembangunan Bangsa. Kalau kita bandingkan kemajuan dalam Pembangunan Bangsa yang dibuat bangsa Indonesia dengan yang dilakukan bangsa Jepang, terlihat perbedaan cukup mencolok. Pembangunan Jepang dimulai dengan Restorasi Jepang pada tahun 1868, setelah pada tahun 1853 Jepang dipaksa membuka diri oleh pelaut AS komodor Perry. Pada akhir abad ke 1900, jadi dalam 32 tahun, Jepang mencapai tingkat kemajuan yang setingkat bangsa Barat. Itu dibuktikan ketika pada tahun 1904 Jepang sanggup memerangi Russia yang termasuk negara maju dan kuat di Eropa. Malahan pada tahun 1905 Jepang mengalahkan Russia dengan kemampuan militernya di darat maupun laut. Itu hanya dimungkinkan oleh cukup majunya industri Jepang dan kondisi masyarakat yang berkembang menjadi modern. Indonesia pada tahun 2013 akan merayakan kemerdekaannya yang read more .....

Jun 1

Sayidiman Suryohadiprojo INDIKASI PANCASILA DIABAIKAN Ketika bangsa Indonesia memperingati ulang tahun ke 68 Lahirnya Pancasila terasa sekali ironi betapa Pancasila yang telah ditetapkan sebagai Dasar Negara, diabaikan di negara kita. Mungkin sekali masih banyak orang Indonesia menghargai dan setia kepada Pancasila sebagai Dasar Negara, malahan memandangnya sebagai Jati Diri bangsa Indonesia dan sebagai Ideologi dalam perjuangan bangsa. Mereka berpendapat bahwa Dasar Negara itu harus dijadikan kenyataan dalam kehidupan bangsa. Yang pasti para Pejuang Kemerdekaan dan anggota Legiun Veteran RI termasuk kaum yang setia kepada Pancasila. Akan tetapi banyak pemimpin bangsa, baik yang ada di Pemerintahan sebagai Eksekutif dan Legislatif maupun dalam dunia Bisnis serta non-Pemerintah lainnya, yang seharusnya memotivasi dan menggerakkan bangsa untuk menjadikan Dasar Negara itu kenyataan dalam kehidupan bangsa, justru tidak memedulikan dan mengabaikan Pancasila. Karena kuat dan pentingnya posisi para pemimpin itu dalam kehidupan bangsa, read more .....